KETIK, LOMBOK TENGAH – Bandara Lombok meningkatkan pelayanan jelang pelaksanaan MotoGP Mandalika 2024 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, pada 27-29 September 2024 pekan depan.
Untuk mendukung event balap motor kasta tertinggi tingkat dunia tersebut, Bandara Lombok beroperasi 24 jam mulai 15 September hingga 1 Oktober 2024 dari yang sebelumnya hanya 15 jam.
“Penambahan waktu operasional bandara ini bertujuan untuk mengakomodir permintaan penerbangan tambahan atau extra flight dari pihak maskapai,” kata General Manager PT Angkasa Pura Indonesia KC Bandara Lombok Barata Singgih Riwahono.
Menurut Barata, pihaknya siap mendukung event MotoGP 2024 baik dari sisi infrastruktur, fasilitas, maupun personel di bandara.
“Infrastruktur, fasilitas, dan personel di Bandara Lombok telah siap untuk menyambut datangnya kargo logistik MotoGP 2024 maupun kedatangan para pembalap, tim ofisial, serta para penonton ajang balap motor terbesar di dunia ini,” ujarnya.
Dari sisi infrastruktur, Bandara Lombok cukup mumpuni untuk melayani pergerakan pesawat, pergerakan logistik, dan pergerakan penumpang selama gelaran MotoGP 2024.
“Proyek pengembangan Bandara Lombok yang telah tuntas pada 2021 silam menjadikan bandara ini kini memiliki landas pacu sepanjang 3.300 meter dan mampu melayani operasional pesawat berbadan besar sekelas Boeing 777, apron dengan 20 parking stand, terminal penumpang berkapasitas tujuh juta penumpang per tahun, serta pelataran kargo yang dapat menampung 40 truk kargo,” jelas Barata.
Untuk diketahui, MotoGP Mandalika 2024 adalah tahun ketiga digelar di Indonesia setelah Sirkuit Mandalika diresmikan. Indonesia memiliki local hero pembalap yakni Mario Aji yang berjuang di kelas Moto2 GP.
Mario Aji dari Honda Team Asia adalah satu-satunya pembalap Indonesia yang bertanding di ajang GP. Ini adalah musim pertama Mario di kelas Moto2 dan sudah mengantongi 3 poin.
Sebelumnya, Mario telah melewati Moto3 selama 2 musim. Karirnya melesat dan terus mencatatkan rekor-rekor baru yang belum pernah dipecahkan oleh pembalap-pembalap asal Indonesia. (*)