KETIK, JAKARTA – Akibat skandal pemalsuan uji tabrak, pabrikan otomotif asal Jepang, Daihatsu akan menghentikan kegiatan produksi mobilnya. Namun, Daihatsu belum bisa memastikan sampai kapan penghentian ini akan berakhir.
Penghentian produksi dilakukan di seluruh pabrik Daihatsu di Jepang setelah menghentikan semua pengiriman dalam negeri.
Dilansir dari Nikkei Asia, Daihatsu telah memulai negosiasi kompensasi dengan para pemasoknya. Hal ini dilakukan karena terdapat 8.000 perusahaan di Jepang yang secara langsung atau tidak langsung memasok produk atau layanan kepada Daihatsu.
Akibat penghentian ini Daihatsu yang setiap harinya mampu memproduksi 4000 mobil harus menghentikan pesanan suku cadang.
Lebih lanjut menurut beberapa sumber, akibat penghentian produksi ini Daihatsu harus bernegosiasi dengan serikat pekerja untuk mengurus masalah gaji selama proses penghentian berlangsung.
Meski harus menghentikan produksi di dalam negeri, Daihatsu tetap melakukan pengiriman kendaraan ke Indonesia dan Malaysia. Pengiriman ini dilanjutkan karena pemerintah setempat menjamin keamanan mobil-mobil Daihatsu yang ada di sana.
Perusahaan induk Daihatsu, Toyota berharap kasus kecurangan tes keselamatan anak perusahaannya segera berakhir. Toyota mengonfirmasi bahwa hampir semua model dalam jajaran produk Daihatsu mungkin terkena dampaknya, dengan ketidakberesan dalam pengujian keselamatan perusahaan yang dimulai sejak 1989.
Pengungkapan terbaru ini merupakan pukulan telak bagi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Toyota itu, yang menyumbang 4 persen dari volume penjualan tahunan Toyota.(*)