Dinas Kesehatan Situbondo Bangun Jambanisasi Gunakan Anggaran DBHCHT

Jurnalis: Heru Hartanto
Editor: M. Rifat

27 September 2024 08:49 27 Sep 2024 08:49

Thumbnail Dinas Kesehatan Situbondo Bangun Jambanisasi Gunakan Anggaran DBHCHT Watermark Ketik
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, dr Sandy Hendrayono, Jumat (27/09/2024) (Foto: Heru Hartanto /Ketik.co.id)

KETIK, SITUBONDO – Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo membangun jambanisasi untuk masyarakat menggunakan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 sebesar Rp77 miliar, Jumat 27 September 2024.

“Penggunaan anggaran DBHCHT untuk kepentingan masyarakat, yakni untuk membangun jambanisasi. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo untuk menikatkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, dr Sandy Hendrayono.

Lebih lanjut, dr Sandy Hendrayono menjelaskan bahwa anggaran DBHCHT untuk program Jabanisasi sebesar Rp1,9 miliar untuk membangun jamban sebanyak 152 unit se-Kabupaten Situbondo.

“Untuk pembangunan jamban tersebut dilakukan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) di setiap desa,” jelasnya.

Dinkes Situbondo, sambung dr Sandy Hendrayono, hanya memberikan uang kepada KSM melalui transfer Bank Jatim. “Jadi yang mengerjakan pembangunan bukan Dinkes Situbondo, melainkan KSM yang melaksanakan, Dinkes hanya mengawasi pelaksanaannya saja," jelas dr Sandy, panggilan akrab Sandy Hendrayono.

Tak hanya itu yang disampaikan dr. Sandy, namun dia menjelaskan target penyelesaian pembangunan jambanisasi yang dilaksanakan oleh KSM tersebut hingga akhir tahun 2024.

“Pembangunan jambanisasi itu sebanyak 152 unit di 26 desa yang menjadi sasaran program. Dari 26 desa tersebut, 23 di antaranya merupakan desa yang belum ODF. Seperti Jatisari, Ketowan, Jetis, Widoropayung, Curasuri, Kumbang Sari, Patemon, Semambung,” tuturnya.

Selanjutnya, sambung dr Sandy, Desa Sumberanyar, Dawuhan, Bletok, Mlandingan Wetan, Alasbayur, Campoan, Sumberanyar, Rajekwesi, Bugeman, Tambak Ukir, Klampokan, Kandang, Peleyan, Wonokoyo, dan Gadingan.

“Pencairan dana tahap pertama telah dilakukan pada 27 Agustus 2024 lalu, karena progres pelaksanaan Jambanisasi telah mencapai lebih dari 50 persen,” kata dr. Sandy.

Pembangunan jambanisasi sendiri, kata dr Sandy, menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan derajad kesehatan Masyarakat Kabupaten Situbondo dan memutus mata rantai penyebaran penyakit di masyarakat.

“Dengan dibangunnya jamban di daerah terpencil, kami harapkan masyarakat tidak lagi BAB dan Mandi sembarangan,” tegasnya. (Adv)

Tombol Google News

Tags:

dinas kesehatan situbondo bangun Jambanisi Gunakan anggaran DBHCHT dr Sandy Hendrayono Situbondo Berita