KETIK, RAJA AMPAT – Kepala Satgas Direktorat Koordinasi dan Supervisi (Korsup) KPK Wilayah V, Dian Patria menyebut adanya kebocoran data kunjungan turis di Wilayah Kabupaten Raja Ampat dan Provinsi.
KPK menemukan adanya ketidaksesuaian data wisatawan yang dicover Provinsi sementara data kunjungan wisatawan yang yang di-update oleh Pemerintah Kabupaten Raja Ampat relatif sedikit.
Dian mengemukakan sampel data di Kabupaten per bulan Januari tahun 2024 jumlah wisatawan sebanyak 572 orang, sementara berdasarkan data Provinsi, jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 3.619 orang.
Menurut Dian, Potensi kebocoran data itu terjadi di wilayah Kabupaten Raja Ampat karena sistem yang digunakan pihak terkait di Kabupaten masih manual, yakni data diinput masih menggunakan Microsoft Excel.
Di sisi lain, Dian membeberkan bahwa bocoran data ini, berdasarkan keterangan petugas di Kabupaten, bahwa kemungkinan dipicu kunjungan wisatawan yang Live on Board, atau para wisatawan langsung menggunakan kapal menuju Spot wisata di Raja Ampat.
"Sehingga jumlah wisatawan yang dilaporkan kemungkinan tidak sesuai, atau juga data tidak tercover oleh pihak terkait di Kabupaten," ujar Dian, saat ditemui di Kota Waisai, Sabtu (6/7/2024).
Terkait ketidaksesuaian data antara Kabupaten dan Provinsi ini, KPK merekomendasikan agar dalam waktu dekat kedua belah pihak melakukan koordinasi untuk penyesuaian data kunjungan wisatawan serta membahas hal teknis lainya. (*)