KETIK, JOMBANG – Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo resmi dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Jombang masa bakti 2024-2025. Pelantikan dilakukan di Pendopo Kabupaten Jombang oleh Ketua Kwarda Jawa Timur, H M Arum Sabil, pada Kamis, 03 Oktober 2024.
Pelantikan ini juga dikuti oleh para anggota Mabicab Gerakan Pramuka Jombang. Diantaranya yakni Komandan Kodim 1814 Jombang, Komandan Satuan Radar 222 TNI AU, Ketua Pengadilan Negeri Jombang dan Ketua Pengadilan Agama Jombang.
Dalam sambutannya, Teguh Narutomo menyampaikan terima kasih kepada Ketua Kwarda Jatim dan jajaran yang telah berkenan hadir ke Kabupaten Jombang untuk melantik pengurus mabicab.
“Mabicab Jombang akan mendukung sepenuhnya segala kegiatan yang dilaksanakan oleh Kwarcab Jombang baik melalui fasilitas maupun bimbingan agar Gerakan Pramuka di Jombang dapat berkembang secara optimal,” ujar Kakak Teguh Narutomo, sapaan khasnya di Gerakan Pramuka.
Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo usai dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Jombang masa bakti 2024-2025. (Foto: dok Kwarda Jatim)
Pelantikan ini menandai awal dari masa kepengurusan baru majelis pembimbing cabang Jombang yang akan siap mendukung kegiatan kepramukaan di Jombang, serta memperkuat sinergi antara Gerakan Pramuka dan pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk isu lingkungan, digitalisasi, dan pemberdayaan pemuda.
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur, H. M. Arum Sabil, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gerakan Pramuka di Jawa Timur akan terus fokus dalam pengembangan Pramuka Produktif.
Khususnya di bidang ketahanan pangan serta energi baru dan terbarukan. Terutama dalam mempersiapkan generasi muda untuk menggapai Indonesia Emas tahun 2045.
"Tantangan saat ini adalah bagaimana mengatasi lahan pertanian yang semakin hari semakin berkurang, sedangkan jumlah penduduk dunia semakin hari semakin bertambah," ujar Kak Arum, sapaan khasnya di Gerakan Pramuka.
Arum melanjutkan bahwa persoalan pangan dalam negeri, bukan hanya masalah menyiapkan pangan yang melimpah dan mencukupi kebutuhan dalam negeri dan punya daya saing, tetapi juga tentang pangan yang sehat.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, HM Arum Sabil, menyampaikan pesan tentang pengembangan Pramuka Produktif, khususnya di bidang ketahanan pangan serta energi baru dan terbarukan. (Foto: dok Kwarda Jatim)
Arum menyoroti soal kecenderungan petani saat ini yang menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama pada tanaman pangan. Namun, nyaris tidak ada yang melakukan perhitungan tentang ambang batas aman penggunaan pestisida.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang resiko kesehatan bagi manusia, jika hasil pertanian mengandung residu pestisida diambang batas.
"Jika anak-anak muda Bangsa Indonesia, mengkonsumsi sumber pangan yang cukup saja, tetapi tidak sehat, maka tentu akan berbahaya bagi kelangsungan masa depan bangsa dan negara," ujar pria yang juga dikenal sebagai tokoh pertanian ini.
Kondisi ini yang kemudian mendasari Gerakan Pramuka semakin terlibat aktif memberikan edukasi untuk diri pribadi, lingkungan keluarga terdekat dan kepada masyarakat tentang pemenuhan ketahanan pangan yang melimpah dan sehat.
“Adik-adik Pramuka perlu dan sangat penting untuk mendapatkan bimbingan, belajar dan mengimplementasikan pramuka produktif terutama di sektor pertanian dan energi baru terbarukan. Gerakan Pramuka harus mampu mencetak generasi penemu dan pencipta untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045. Ketergantungan adalah kelemahan, kemandirian adalah kekuatan," pungkas Arum Sabil di akhir sambutannya. (*)