KETIK, LOMBOK TENGAH – Vice President Operations & Motorsport Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Muhamad Wahab menyebut bahwa Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat, memberi dampak positif bagi warga lokal Lombok.
Wahab mengatakan, MGPA di bawah Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sama sekali tidak menggunakan jasa Event Organizer (EO) untuk berbagai gelaran event balap internasional di Mandalika.
"Kita tidak pakai EO. Murni MGPA sendiri. Kalau pakai pihak kedua atau ketiga, bisa jadi mereka mengambil SDM dari luar Lombok. Kami ingin warga lokal terutama anak muda yang ambil andil," katanya kepada Ketik.co.id, Selasa (24/1/2023).
Pihaknya ingin warga lokal Lombok berpartisipasi di tempat mereka sendiri. Dengan demikian, hadirnya Sirkuit Mandalika di Lombok dapat berimbas positif bagi warga lokal.
"Impact positive-nya ya untuk mereka sendiri, dan menjadi mengalaman untuk mereka," papar pengamat otomotif nasional ini.
Tidak menutup kemungkinan, lanjut Wahab, para volunteer yang tergabung ini bisa menapaki karir untuk terlibat di MotoGP di Mandalika.
"Yang kami butuhkan mereka cukup vaksin dua kali saja. Enggak peduli dia mau lulusan apa karena yang terpenting adalah fisik dan kesiapan," ungkapnya.
MGPA juga menggandeng karang taruna Lombok Tengah untuk membantu spreed information terkait volunteer untuk event di Mandalika.
Bukan hanya itu, Wahab menyebut MGPA juga terus berupaya melibatkan lebih banyak warga lokal dalam penyelenggaran sampai pada tataran teknis balap.
Ke depan, dia mengatakan punya target orang-orang di dalam race control room di Sirkuit Mandalika bisa dipenuhi orang lokal Lombok sendiri. Terutama dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Lombok.
"Saya ingin peluang itu terbuka lebih banyak lagi," imbuhnya.
Wahab juga menyebut sirkuit Mandalika tahun depan sudah siap menggunakan 100 persen marshal lokal. Untuk balapan di 2023 dan sebelum-sebelumnya, baik dalam gelaran MotoGP maupun WSBK sirkuit Mandalika masih dibantu tim marshal Malaysia.
“Di MotoGP pertama ada 14 orang (marshal) dari Malaysia. WSBK tahun ini tinggal satu marshal dari Malaysia. Cuma CoC (Clerk of the Course) nya aja,” ucap Wahab.
CoC merupakan pimpinan tim mashal yang bertugas saat gelaran balapan belangsung. Untuk menduduki posisi tersebut, seorang CoC harus memiliki lisensi yang diterbitkan langsung oleh Federation Internationale de Motocylisme (FIM) atau Federasi Balap Motor Internasional.
Wahab menyebut saat ini Indonesia sudah punya satu orang yang sudah berlisensi CoC. Dia adalah Donny Mahardjono, Instruktur Marshal dari Ikatan Motor Indonesia (IMI). Namun, butuh waktu tiga tahun setelah memegang lisensi agar yang bersangkutan bisa bertugas sebagai CoC.
“Jadi di 2024 nanti marshal sudah 100 persen lokal. Termasuk CoC nya,” jelasnya.
Pihaknya juga berharap Lombok menjadi centra ekonomi baru di Indonesia. Dampaknya bagi warga lokal juga luar biasa. Bahkan kata Wahab, laporan tidak kriminal curanmor di Lombok berkurang. Artinya, ecomonical impact terasa. (*)