Sebagai mahasiswa, langkah pertama menuju perjalanan perkuliahan seringkali dipandang sebagai awal dari petualangan baru yang melibatkan banyak keputusan, terutama dalam memilih untuk bergabung dengan organisasi. Dalam menyusun pilihan tersebut, kita sering dihadapkan pada pertanyaan penting: apakah lebih baik berinvestasi dalam organisasi intra kampus atau justru melangkah lebih jauh dengan bergabung dalam organisasi ekstra kampus?
Organisasi intra kampus memberikan mahasiswa peluang untuk terlibat dalam kehidupan kampus secara lebih intim. Dari organisasi akademis hingga klub olahraga, pilihan ini menawarkan keuntungan dalam hal keterlibatan langsung dengan komunitas kampus. Keanggotaan dalam organisasi semacam ini dapat memperluas jaringan sosial, mendukung pencapaian akademis, dan memberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan kepemimpinan.
Namun, ketika melangkah ke luar batas kampus, mahasiswa membuka pintu bagi pengalaman yang jauh lebih luas. Organisasi ekstra kampus, seperti lembaga amal, proyek sukarela, atau kelompok kepentingan khusus, dapat memberikan perspektif yang lebih luas terhadap dunia nyata. Selain itu, hal ini dapat memperkaya pengalaman mahasiswa dengan peluang untuk mengembangkan keterampilan interpersonal yang mendalam, belajar tentang tantangan sosial yang nyata, dan membangun jaringan yang dapat melampaui lingkup kampus.
Pertanyaan mendasar adalah bagaimana mahasiswa dapat menentukan pilihan yang terbaik sesuai dengan tujuan dan nilai pribadi mereka. Penting untuk merenung tentang minat pribadi, aspirasi karier, dan harapan individu. Sementara organisasi intra kampus dapat memberikan fondasi yang kokoh di dalam lingkup kampus, organisasi ekstra kampus membuka pintu bagi eksplorasi yang lebih luas dan pemahaman mendalam terhadap isu-isu dunia nyata.
Selain itu, kita tidak perlu memandang keduanya sebagai pilihan eksklusif. Mahasiswa dapat mencari keseimbangan yang sehat antara keterlibatan intra kampus dan ekstra kampus. Dengan memanfaatkan kesempatan dari kedua sisi, mahasiswa dapat mengembangkan diri secara holistik, mengintegrasikan pembelajaran dari berbagai lingkungan, dan membentuk identitas yang lebih kokoh.
Dalam merenung pilihan antara organisasi intra kampus dan ekstra kampus, mahasiswa sebaiknya menjadikan proses ini sebagai bagian dari pertumbuhan dan eksplorasi diri. Sementara kita mungkin cenderung melihatnya sebagai pilihan hitam-putih, sejatinya ini adalah perjalanan pribadi yang dapat membentuk dan memberdayakan mahasiswa untuk mengatasi tantangan dan kesempatan yang menanti di luar sana. Mungkin, dengan memilih melintasi batas, kita akan menemukan kekayaan pengalaman yang melebihi ekspektasi dan memberikan dampak positif, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi dunia di sekitar kita.
Dalam menjalani perjalanan pendidikan, mahasiswa dihadapkan pada pilihan krusial antara bergabung dalam organisasi intra kampus atau ekstra kampus. Esensi dalam memutuskan terletak pada pemahaman diri sendiri, menemukan passion, dan menciptakan keseimbangan antara aktivitas intra dan ekstra kampus. Mahasiswa diingatkan untuk memilih organisasi yang sesuai dengan nilai dan etika pribadi, serta berani menghadapi tantangan sebagai peluang pertumbuhan. Pesan ini menggarisbawahi bahwa keputusan ini bukan hanya tentang pengembangan akademis atau praktis, melainkan juga membentuk identitas dan membuka peluang besar untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.
*) Ahmad Afskar N. A* merupakan mahasiswa UIN Malang
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
- Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id.
- Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
- Panjang naskah maksimal 800 kata
- Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
- Hak muat redaksi.(*)