KETIK, CIANJUR – Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan yang terletak di Jalan Raya Cianjur-Bandung, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, resmi dibuka Bupati Cianjur, H. Herman Suherman pada Senin, 9 September 2024.
Direktur Utama Perusahaan Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan Cianjur, dr. Poundra Adhisatya Pratama, MBA., MPH., menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung proses pembangunan ini.
"Kehadiran rumah sakit ini merupakan hasil dari percepatan investasi di sektor kesehatan di Kabupaten Cianjur yang diharapkan dapat meningkatkan layanan kesehatan," kata dr. Poundra dalam keterangan yang diterima Ketik.co.id.
Menurutnya, pembangunan Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan Cianjur ini memakan waktu empat tahun sejak peletakan batu pertama hingga akhirnya dapat diresmikan. Itu menjadi salah satu pembangunan rumah sakit tercepat di wilayah ini.
Ia menjelaskan salah satu kunci sukses dari pembangunan ini adalah adanya dukungan penuh dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Cianjur. Keberhasilan ini juga mencerminkan adanya kemudahan dan percepatan dalam proses investasi.
"Di mana dalam prosesnya tidak ada hambatan yang berlarut-larut, sehingga rumah sakit ini dapat diselesaikan sesuai target dan bisa dapat beroperasi untuk melayani masyarakat Cianjur dan sekitarnya," ujarnya.
Poundra menuturkan, awalnya sempat meragukan proses perizinan bisa berjalan dengan cepat dan lancar. Terlebih, ada beberapa pihak yang menakut-nakuti proses perizinan di Kabupaten Cianjur yang dianggap sulit dan rumit.
"Tapi semua itu terbantahkan. Janji Pemkab Cianjur betul-betul ditepati. Bupati juga total mendukung berdirinya RS Edelwiess Bentang Salapan," ungkapnya menuturkan dengan jelas dan lugas.
Diungkapkan Poundra, dalam proses pembuatan perizinan, dan lain-lain ditempuh secara prosedural. Dia pun tak menggunakan jalur-jalur khusus agar bisa memperlancar perizinan.
Kepala dinas juga tidak henti-hentinya memberikan dukungan. Tidak ada yang mempersulit. Semua dokumen sudah lengkap. Tidak ada jalur bypass.
"Ini jadi bukti adanya progresivitas kepemimpinan Bupati Cianjur, birokrasi di daerahnya telah bertransformasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan jajaran yang sudah mewujudkan reformasi birokrasi," imbuhnya.
Hal senada dengan CEO Edelweiss Healthcare Group, Syauqi Robbani. Dia menjelaskan bahwa dipilihnya Kabupaten Cianjur sebagai lokasi pembangunan RS Edelweiss tak terlepas karena Bupati Cianjur paling responsif dan support dibanding dengan wilayah lainnya.
Karena itu, pihaknya tak ragu mengucurkan anggaran pembangunan yang mencapai hampir Rp200 miliar.
"Ketika kita ekspansi, saat itu Bupati Cianjur, H. Herman sangat supportif dibanding dengan kepala daerah di beberapa wilayah lain. Akhirnya kita putuskan Cianjur menjadi prioritas pembangunan rumah sakit di samping memang jadi kebutuhan," tuturnya menambahkan.
Sementara itu, Bupati H. Herman Suherman dalam sambutannya menegaskan Pemerintah Kabupaten Cianjur sangat terbuka terhadap investasi di berbagai sektor terutama bidang kesehatan yang nantinya dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Pihaknya menyebut, pembangunan rumah sakit ini bukan hanya merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, tetapi juga sebagai bukti bahwa Cianjur merupakan daerah yang ramah investasi, khususnya di bidang kesehatan.
"Dengan adanya fasilitas kesehatan yang lebih memadai, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas, mengurangi ketergantungan warga Cianjur untuk berobat ke luar daerah, serta turut berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut Herman menyatakan, Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan diharapkan dapat menjadi pusat layanan kesehatan unggulan yang tidak hanya menyediakan fasilitas medis yang lengkap, tetapi juga mampu menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan Cianjur yang sehat.
"Dengan layanan kesehatan yang lebih baik, rumah sakit ini diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah," tandasnya. (*)