KETIK, SURABAYA – Pilkada serentak 2024 bakal digelar November mendatang. Sejumlah kandidat yang akan bertarungdi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya mulai bermunculan. Salah satunya gambar petahana Wali Kota Eri Cahyadi bertebaran dengan kalimat Lanjutkan yang baik, Perbaiki yang kurang.
Pada pilwali sebelumnya Eri Cahyadi diusung PDI Perjuangan (PDIP). Kini apakah Partai Berlambang Kepala Banteng dengan Moncong Putih itu akan tetap merekom Eri Cahyadi yang berlatar belakang seorang birokrat itu?
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono menyebut keputusan untuk calon yang akan diusung bertarung di Pilwali Kota Surabaya 2024 menunggu arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
"Kita akan menunggu petunjuk teknis dari DPP soal pilwali, biasanya proses yang cukup berjenjang sebelum nanti diputuskan oleh DPP," tuturnya.
Awi sapaan akrab Adi menjelaskan hingga saat ini belum ada nama yang diusulkan untuk Wali Kota Surabaya 2024, karena PDIP baru menyelesaikan tugas Pemilu 2024.
"Sampai sekarang belum, itu adalah kewenangan DPP PDI Perjuangan. Hak mutlak, proses belum dimulai. Kita baru menyelesaikan Pemilu 2024," terangnya.
Namun, Awi mengakui bahwa saat ini yang banyak dibicarakan adalah Eri Cahyadi dan Armuji atau Cak Ji. "Belum ada namanya. Saat ini masih Pak Eri, Armuji, yang banyak dibicarakan," jelasnya.
Untuk kerja keras selama masa jabatan 5 tahun, Eri-Armuji ini Awi mengapresiasi atas kepemimpinan mereka yang fokus menyelesaikan masalah di masyarakat Surabaya.
"Saya berterima kasih atas apresiasi dan banyak dukungan terhadap mas Eri Cahyadi dan Armuji. Saya tahu, kedua beliau ini lagi berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas-tugas pemerintahan di kota Surabaya," jelasnya
Ketua DPRD Kota Surabaya ini berharap di sisa waktu jabatannya, pasangan Eri- Armuji ini bisa memaksimalkan kerja untuk kesejahteraan masyarakat.
Terkait isu perpindahan Eri Cahyadi diusung oleh Partai berlogo Beringin, Awi mengungkapkan hal tersebut tidak benar dan dia enggan mengomentari lebih banyak."Ojok berandai-andai, nggak mau jawab soal itu, internal PDIP nggak ada juga (kabar itu)," tegas Awi.
Mengenai Golkar akan ikut mengusung Eri Cahyadi, Awi mengapresiasi hal tersebut. Namun harus menyamakan gagasan atau pikiran dengan tujuan membangun Kota Pahlawan.
"Kami sebetulnya gak mengena istilah koalisi, tapi kerja sama. Kerja sama itu kan harus disamakan dulu pikirannya, gagasannya Surabaya ini ke depan. Jangan sampai juga misalnya kerja sama itu hanya didasarkan oleh satu kekuasaan," pungkas Adi Sutarwijono. (*)