KETIK, MALANG – Jalan Soekarno Hatta (Suhat) di Kota Malang dikenal sebagai area dengan lalu lintas yang cukup padat kendaraan. Belum lagi banyaknya persimpangan dan titik putar balik yang menyebabkan kendaraan merayap di titik-titik tertentu.
Untuk mengatasi kepadatan tersebut, peran sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) sangat berpengaruh. Karni (53) menjadi salah satu relawan yang telah mengabdi hingga satu dekade demi menjamin kelancaran Jalan Suhat.
"Insyaallah selama saya diberikan kesehatan oleh Allah, saya akan melaksanakan pekerjaan ini," ujar Karni pada Kamis (11/4/2024).
Bekerja sebagai Supeltas telah dilakukan Karni sejak tahun 2013 lalu. Perempuan paruh baya itu juga rela belerja tanpa mendapatkan insentif sepeserpun dari Pemkot Malang maupun Polresta Malang Kota.
Kendati demikian sejak mendapatkan seragam resmi Supeltas pada 2014, ia merasa lebih diayomi oleh masyarakat. Dengan seragam yang dikenakan, dalam menjalankan tugasnya ia dapat lebih percaya diri dan profesional.
Karni juga telah terlindungi dengan asuransi Jasa Raharja sekaligus bantuan selama Lebaran yang diberikan Polresta Malang Kota. Biasanya ia bertugas sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.
"Kalau masalah rezeki nanti itu urusan Allah. Saya juga percaya rezeki di jalanan pasti ada saja, kalau kita berbuat baik pasti ada saja hal baik yang datang. Entah banyak sedikit rezeki yang saya terima, saya merasa senang dengan pekerjaan ini," lanjutnya.
Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Karni selama bertugas di jalanan. Seringkali ia menjumpai pengendara yang tidak patuh pada peraturan lalu lintas. Bahkan perlakuan tidak pantas sering ia dapatkan dari pengguna jalan.
"Kalau sukanya itu senang bisa turut mengatur arus lalu lintas, bertemu orang, bertemu pengendara yang ramah dan baik. Tapi pernah juga saya diteriaki 'Kamu siapa kok ngatur-ngatur!' Intinya, kalau pengendara itu manut, mau kerjasama, insyaallah arus akan lancar," tuturnya.
Beratnya tantangan yang ia dapatkan, tak menyurutkan niatnya untuk tetap menjadi sukarelawan. Berkat kerjaannya itu ia berhasil menghidupi anak-anaknya dan kerap menerima tawaran bekerja sampingan sebagai pembantu rumah tangga. (*)