KETIK, JEMBER – Bulan Juni selalu diperingati sebagai Bulan Bung Karno. Momentum ini ditetapkan untuk kembali membangkitkan semangat mencapai cita-cita kemerdekaan, diantaranya adalah kedaulatan pangan.
Semangat Bung Karno sebagai Putra Sang Fajar dan proklamator bangsa menjadi pengingat bahwa kemandirian bangsa, termasuk di sektor pertanian merupakan fondasi utama yang harus dijaga.
Namun, di tengah gaung semangat itu, persoalan klasik di bidang pertanian, juga masih membayangi. Yakni terkait persoalan kelangkaan pupuk. Problem klasik selama beberapa tahun terakhir yang belum terpecahkan, setiap musim tanam, pupuk bersubsidi kerap langka dan menyulitkan petani untuk mencapai hasil panen maksimal.
Kondisi ini dikeluhkan dalam kegiatan sosialisasi dan seminar yang digelar oleh Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Eko Yunianto, di dua lokasi berbeda: Dusun Peji, Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari; dan Dusun Sumberejo, Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
Dengan mengangkat tema Kembali ke Akar Bangsa: Semangat Bung Karno Membangun Kedaulatan Pangan dari Desa, kegiatan ini membahas berbagai persoalan pertanian, ketahanan pangan, serta Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Hariyanto, Tenaga Ahli Anggota Komisi A DPRD Jatim, persoalan pertanian perlu mendapat perhatian serius dari seluruh pemangku kebijakan.
"Bagaimana mau bicara kedaulatan pangan, kalau tiap musim tanam petani selalu dihantui kelangkaan pupuk?" tegas Hariyanto, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan disela kegiatan Sosialisasi dan Seminar di Jember, Kamis, 12 Juni 2025.
Menurutnya, pengawasan terhadap e-RDKK, kios resmi, dan distribusi subsidi harus diperketat agar pupuk benar-benar sampai ke tangan petani.
Melalui kegiatan ini, Eko Yunianto, anggota DPRD Jatim dari Dapil 5 (Jember–Lumajang), juga melakukan serap aspirasi langsung dari masyarakat, khususnya para petani yang disebutnya sebagai bagian dari kaum marhaen.
Ia pun menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan nasib petani di wilayah tersebut.
“Pak Eko akan berupaya mendorong sinergi antara pemerintah provinsi dan pusat, agar distribusi pupuk lebih tepat sasaran. Bahkan, jika perlu sidak ke lapangan untuk memetakan persoalan secara konkret,” lanjut Hariyanto.
"Mengapa masalah ketahanan pangan ini penting? Karena ini juga berkaitan langsung dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG)," tegas pria yang juga pengurus DPC PDIP Jember ini.
Keberhasilan MBG, menurut Hariyanto akan bergantung pada kekuatan produksi pangan lokal.
“Program MBG bagus, tapi harus diiringi dengan dukungan serius terhadap petani. Kalau hasil pertanian menurun karena pupuk langka, program gizi pun jadi pincang,” ujarnya.
"Momentum Bulan Bung Karno diharapkan menjadi pengingat bahwa kedaulatan pangan bukan hanya slogan, tapi harus menjadi kebijakan nyata demi kesejahteraan petani dan masa depan bangsa," sambungnya menegaskan.
Sebagai informasi, dalam kegiatan sosialisasi dan seminar tersebut, hadir pula Martini, mantan Anggota DPRD Jember periode 2014–2019, serta Kusen Andalas, mantan Wakil Bupati Jember dua periode (2005–2015), sebagai pemateri. (*)