KETIK, MADIUN – Pencegahan dini gangguan konflik Pilkada tidak hanya tugas dari TNI-Polri, melainkan tugas masyarakat, termasuk ASN. Hal itu diungkapkan Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto saat membuka rapat koordinasi tim kewaspadaan dini Kota Madiun di kantor Kecamatan Taman, Selasa, 1 Oktober 2024.
Rapat tersebut bertujuan meningkatkan sinergitas antar stakeholder. Serta mendeteksi dini gangguan keamanan di wilayah Kota Madiun dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
"Dengan melibatkan TNI-Polri, intelijen, termasuk unsur-unsur sipil, Kota Madiun aman, tidak ada rawan. Doakan semuanya menjadi aman. Tidak ada potensi-potensi apapun, kami upayakan tetap aman," ujar Pj Wali Kota Eddy Supriyanto.
Melalui kegiatan ini, Pj Wali Kota Madiun berharap kepada seluruh masyarakat mendeteksi masing-masing wilayah. Begitu ada gangguan-gangguan sekecil apapun, ia meminta untuk segera melapor dan meredam.
Mengingat saat ini sudah masuk ke tahapan kampanye. Sehingga ada potensi gesekan-gesekan. Dari ini pihaknya mengupayakan untuk segera mendeteksi dan diselesaikan agar tidak muncul gesekan-gesekan yang lebih lebar.
Potensi konflik paling tinggi menurut Pj Wali Kota adalah gesekan antar pendukung, adanya pengerahan-pengerahan preman, itu yang perlu diantisipasi. Dalam hal ini, ia mengajak pasangan calon, partai politik, kandidat pendukung untuk saling menjaga diri.
Kemudian, tidak melakukan upaya-upaya intimidasi dan upaya pergerakan yang menimbulkan gangguan keamanan di wilayah Kota Madiun. Selain itu, ia berharap terhadap perguruan pencak silat mengerahkan masanya untuk netral.(*)