Bertenaga Listrik, Trem Otonom IKN Jadi Moda Transportasi Berbasis Energi Hijau

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Mustopa

14 Agustus 2024 10:32 14 Agt 2024 10:32

Thumbnail Bertenaga Listrik, Trem Otonom IKN Jadi Moda Transportasi Berbasis Energi Hijau Watermark Ketik
Uji Coba Trem Otonom IKN. (Foto: BPMI Setpres)

KETIK, KUTAI KARTANEGARA – Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki Trem Otonom atau Autonomous Rapid Transit (ART). Moda transportasi ini bakal digunakan di kawasan IKN saat perhelatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengatakan terdapat satu rangkaian trem otonom yang akan berfungsi sebagai kendaraan pengumpan (feeder) bagi peserta upacara HUT RI.

Trem tersebut akan beroperasi dengan kecepatan 40 km/jam di Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Jalan Sumbu Kebangsaan Timur.

"Waktu tempuh untuk satu putaran adalah 5 menit, dengan waktu tunggu di tiap halte 30 detik. Terdapat 4 halte yang akan menjadi pemberhentian trem otonom, yakni Halte Kemenko 1, Kemenko 2, Kemenko 3, serta Kemenko 4," ungkap Menhub dikutip dari Suara.com jaringan Ketik.co.id pada Rabu (14/8/2024).

Budi menjelaskan, kereta otonom bakal beroperasi menggunakan tenaga listrik yang bersumber dari baterai.

Teknologi itu dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi, juga sejalan dengan konsep dan prinsip IKN sebagai kawasan kota cerdas, hijau, serta berkelanjutan.

"Trem otonom akan melakukan pengisian daya (charging) setelah mobilisasi tamu pagi dan sebelum mobilisasi tamu sore. Posisi trem otonom saat pengisian daya kami pastikan tidak akan mengganggu pergerakan dan lingkungan sekitar karena tidak menimbulkan suara maupun kebisingan dari sarana tersebut," jelasnya.

Presiden Joko Widodo mengatakan salah satu kelebihan kereta tanpa rel adalah biaya pengadaan murah. Sebab, pengoperasianyya tidak berbasis rel, artinya cukup menggunakan jalan yang sudah ada.

Tapi, Jokowi mengakui kereta tanpa rel hanya bisa dioperasikan di jalan yang lebar. Mayoritas kota di Indonesia pun tidak memiliki jalan yang begitu lebar seperti IKN.

"Trem otonom kira-kira harganya Rp 70-an miliar satu unit rangkaian. Kalau kita mau membangun MRT itu per kilometernya Rp 2,3 triliun, kalau kita mau membangun LRT itu kurang lebih Rp 700 miliar per kilometer. Bedanya di situ. Problemnya sekarang ini memang hampir di semua kota jalannya kurang lebar. Sehingga tidak semua kota bisa memakai ART," terang Jokowi.

Kehadiran dan uji coba Trem Otonom Nusantara ini menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi canggih, sekaligus menjadi contoh bagi pengembangan kota-kota lain di Indonesia.(*)

Tombol Google News

Tags:

transportasi IKN ART Trem Otonom Autonomous Rapid Transit kereta otonom kereta listrik AgustusanIKN Ibu Kota Nusantara