KETIK, SURABAYA – Dosen Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Pratiwi Hariyani Putri membina desa tanggap stunting di Desa Masangan Kulon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.
Langkah itu diambil karena masih tingginya masalah gizi balita di Provinsi Jawa Timur. Kasus stunting berada di angka 17,1 persen, sementara wasting mencapai 6,8 persen.
"Kami di sini membina desa agar lebih tanggap dengan warganya yang jika ada yang alami stunting dan wasting di desa tersebut," ucap Pratiwi, Selasa (13/8/2024).
Pratiwi menjelaskan program desa tanggap stunting ini tidak hanya menyasar anak-anak atau pun balita, tapi juga ibu hamil dan menyusui.
"Program yang telah kami laksanakan selama kurang lebih 2 bulan menjangkau target sasaran seperti ibu hamil, ibu menyusui, ibu bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja," jelasnya.
"Jadi kami melakukan pencegahan agar tidak ada kasus stunting di Jawa Timur," lanjut Pratiwi.
Dalam mewujudkan desa tanggap stunting, tim pengabdian masyarakat memberikan pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tinggi protein, screening status gizi balita, pojok literasi gizi, dan pembentukan kader remaja.
"Kami juga membuat langkah pencegahan stunting dengan edukasi manfaat ASI ekslusif, deteksi dini wasting," katanya.
Dengan program ini, Pratiwi berharap kasus stunting di Jawa Timur bisa turun sesuai target. "Kalau tidak salah turunnya untuk target tahun 2024 ini mencapai 14 persen," ucapnya.(*)