KETIK, PACITAN – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Pacitan menggandeng Ketik.co.id, menggelar 'Tadarus Pendagogi edisi Pelatihan Jurnalistik' di Auditorium Kampus STAINU Pacitan, Minggu, 6 Oktober 2024.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberi wawasan baru, serta keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh mahasiswa saat ini.
"Di era digital saat ini, kemampuan menulis dan menyampaikan informasi dengan baik menjadi sangat krusial. Langkah nyata ini adalah upaya kami untuk menyiapkan sumber daya mahasiswa (SDM) yang andal," ujar Ketua BEM STAINU Pacitan, Diki Kurnia dalam sambutannya.
Lanjut dalam sesi acara, panitia menghadirkan pemateri untuk mengupas dasar-dasar jurnalistik.
Jurnalis Ketik.co.id Biro Pacitan, Al Ahmadi menyebut, jurnalistik bukan sekadar menulis berita, tetapi juga mencakup etika, pengumpulan informasi, dan penyampaian yang akurat.
"Seorang penulis, kudu bisa menyaring informasi dan menyajikannya dengan cara yang menarik dan informatif. Sesuai tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa era saat ini," ungkapnya dihadapan puluhan mahasiswa.
Mentor dari Ketik co.id dalam sesi workshop, mahasiswa diajak untuk praktek menulis menggunakan smartphone. (Foto: BEM STAINU for Ketik.co.id)
Dalam sesi tersebut, Aldi sapaan akrab Al Ahmadi juga menjelaskan berbagai jenis berita, mulai dari berita hard news, soft news, hingga fitur. Termasuk cara menulis yang baik dan benar sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD).
Mahasiswa tampak antusias mengikuti sesi ini, dengan banyak dari mereka mengajukan pertanyaan terkait teknik penulisan hingga cara mewawancarai narasumber yang kredibel.
Selepas pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi praktek. Masing-masing peserta diberi topik yang berbeda untuk ditulis dalam waktu terbatas. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih mahasiswa berpikir cepat dan kreatif dalam menyusun berita.
Mentor dari Ketik.co.id itu pun turut mendampingi setiap peserta, memberikan arahan dan umpan balik secara langsung.
Workshop ini menjadi momen yang penuh dinamika. Mahasiswa bekerja sama dalam kelompok, saling berdiskusi dan bertukar pikiran tentang cara penyampaian informasi yang baik.
Beberapa kelompok berhasil menyusun berita yang menarik dan informatif, yang kemudian dibacakan di depan peserta lain.
"Semangatnya sudah ada, ilmunya juga sudah. Tinggal membiasakan untuk menulis," ujarnya kepada salah satu peserta.
Tidak hanya sesi pelatihan dan workshop, acara ini juga diajak untuk berpikir kritis mengenai isu-isu yang sedang hangat dibincangkan oleh masyarakat. Mahasiswa diajak untuk menganalisis peran media dalam menyampaikan informasi serta dampak yang terjadi.
"Media memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan informasi yang benar dan objektif. Sebagai mahasiswa tentu harus menyadari hal itu," ungkapnya.
Di akhir acara, BEM STAINU Pacitan dan Ketik.co.id sepakat, kelanjutan acara ini adalah dibentuknya unit kegiatan mahasiswa (UKM) jurnalis di kalangan mahasiswa.
Ini adalah langkah strategis untuk terus mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi tantangan di dunia penulisan yang semakin kompleks.
"Minimal ini menjadi bekal mahasiswa untuk menghadapi tugas-tugas kuliah hingga skripsi," imbuhnya.
Dengan adanya ini, BEM STAINU Pacitan berkomitmen untuk turut mewarnai kampus dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya terampil dan adaptif menghadapi perkembangan zaman.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan mahasiswa STAINU Pacitan dapat semakin terbuka terhadap dunia jurnalistik dan siap bersaing dalam segala bidang dan industri. (*)