KETIK, MALANG – Kondisi gedung SD Negeri Ketawanggede yang rusak berat berdampak pada kegiatan belajar mengajar. Merespons itu, Pemerintah Kota Malang segera melakukan perbaikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana menjelaskan sesuai Arah Pj Wali Kota Malang, SDN Ketawanggede termasuk sekolah yang mendapat penanganan jangka pendek. Hal tersebut menimbang kerusakan yang cukup parah pada bangunan sekolah itu.
“Kita untuk jangka pendek ada 11 sekolah yang dikatakan rusak berat, kemudian jangka panjang atau tidak rusak berat di 2025 ada 48 sekolah. Ini terus berkembang tapi dari 48 ada yang sudah dapat APBD di PAK 2025,” ujar Suwarjana, Rabu 13 November 2024.
Perbaikan sekolah tersebut memanfaatkan dana CSR dari Citra Garden dengan anggaran Rp 612.207.001. Untuk tahun bantuan baru ada satu sekolah yang mendapat perbaikan. Perbaikan tersebut ditargetkan pada Januari 2025.
“Progresnya sampai hari ini yang untuk pendidikan, satu CSR dititik beratkan di SDN Ketawanggede. Harapannya setelah SDN Ketawanggede selesai, nanti CSR yang lain akan menyusul,” tambahnya.
Dijelaskannya, pemanfaatan dana CSR untuk keperluan perbaikan sekolah merupakan terobosan dari Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan. Menurut Suwarjana, jika perbaikan sekolah hanya mengandalkan APBD Kota Malang, akan sangat berat dan terdapat kekurangan anggaran.
“Ini terobosan yang bagus, ide Pak Pj Wali Kota untuk menggali CSR biar masyarakat juga ikut membangun, besarkan pendidikan khususnya untuk sarana prasarana,” ujarnya.
Sementara, Plt Kepala SDN Ketawaggede Endang Sulistiyawati menjelaskan, terdapat tujuh ruangan ditambah satu mushola yang akan diperbaiki. Terdapat kerusakan pada bagian atap, kayu yang lapuk, hingga jendela di masing-masing ruangan tersebut.
"Kondisi atapnya juga sudah cukup parah, memang kayu-kayunya itu sudah lapuk semua. Dengan kondisi itu, masih digunakan untuk kelas, makanya alhamdulillah ada rehab ini. Mudah-mudah bisa menjadi lebih baik lagi," ujarnya.
Selama proses perbaikan, lanjut dia, kegiatan belajar-mengajar para siswa pindah ke aula sekolah.
"Mulainya hari Selasa sudah mulai. Siswanya saya alihkan di aula, ada di atas. Kebetulan ini kami sedang melaksanakan kegiatan P5 jadi anak-anak sering kegiatan di luar kelas," tuturnya.