KETIK, JAKARTA – Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Ini merupakan peringatan hari nasional dan dirayakan seluruh rakyat Indonesia.
Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan salah satu sosok perempuan yang sangat berjasa dalam memperjuangkan emansipasi wanita pribumi.
Peringatan hari nasional ini bertujuan untuk memperingati dan menghormati perjuangan RA Kartini dalam mewujudkan kesetaraan antara kaum laki-laki dan perempuan khususnya dalam bidang pendidikan dan segala lini kehidupan.
Perayaan ini mengandung makna mendalam mengenai emansipasi perempuan dan mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus konsisten memperjuangkan keadilan dalam kesetaraan gender di tanah air.
Kini untuk mengenang hal tersebut, ada satu lagi film nasional yang mengangkat tema kepahlawanan emansipasi wanita R.A. Kartini, telah diangkat ke layar lebar.
Seperti diketahui bahwa kisah Kartini dibuat dalam 3 film yang berbeda, yaitu dengan judul Kartini (80an), Surat Cinta Kartini (2016) dan Kartini (2016).
Pemeran Film Kartini Dian Sastrowardoyo, Ayusitha Nugraha dan Acha Septriasa (Foto: Legacy.pictures / Ketik.co.id)
Peran sentral sebagai Kartini dan adik-adiknya dimainkan oleh pemenang Gadis Sampul 1996, Dian Sastrowardoyo, Ayusitha Nugraha dan Acha Septriasa finalis Gadis Sampul 2004. Selain itu juga ada Reza Rahardian, Christine Hakim, Adinia Wirasti dan Millane Fernandez.
Berikut 3 tokoh utama pemeran dalam film Kartini, yaitu:
1. Dian Sastrowardoyo sebagai Kartini
2. Ayusitha Nugraha sebagai Roekmini
3. Acha Septriasa sebagai Kardinah
Dalam film tersebut ditayangkan bahwa pada awal tahun 1900 Masehi, wanita tidak diperbolehkan memperoleh pendidikan yang tinggi, bahkan untuk para ningrat sekalipun.
Wanita ningrat Jawa saat itu hanya diharapkan menjadi Raden Ayu dan menikah dengan seorang pria ningrat. Kartini tumbuh dengan melihat langsung bagaimana ibu kandungnya bernama Ngasirah menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri, diangggap pembantu hanya karena tidak mempunyai darah ningrat.
Ayahnya, Raden Sosroningrat, yang mencintai Kartini dan keluarganya juga tidak berdaya melawan tradisi saat itu. Kartini berjuang sepanjang hidupnya untuk memperjuangkan kesetaraan hak bagi semua orang dan hak pendidikan terutama untuk perempuan.
Bersama kedua saudarinya, Roekmini dan Kardinah, Kartini membuat sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan kerja untuk rakyat di Jepara dan sekitarnya.
Film ini adalah perjalanan penuh emosional dari sosok Kartini yang harus melawan tradisi yang dianggap sakral bahkan menentang keluarganya sendiri untuk memperjuangkan kesetaraan hak untuk semua orang di Indonesia.
Film berbiaya Rp12 Miliar ini dibuat ulang pada 2016 lalu oleh Hanung Bramantyo dengan durasi 119 menit dan telah ditonton banyak orang.a
Yuk, ajak keluarga, teman, dan sahabat untuk nonton film RA Kartini jelang Hari Kartini! (*)