KETIK, SIDOARJO – Warga Desa Kedungpeluk lega. Jembatan Bailey sebagai pengganti sementara jembatan yang ambruk pada Selasa (16/7/2024) lalu di desa tersebut sudah jadi. Langsung bisa dilewati pengguna jalan.
Pembangunan jembatan Bailey itu selesai pada Kamis malam (22/8/2024). Jumat pagi (23/8/2024), jembatan selebar sekitar 4 meter dan panjang 24 meter itu sudah digunakan warga. Mereka tidak lagi harus melalui jembatan di atas Dam Kedungpeluk, Kecamatan Candi.
Sekitar pukul 07.30 Jumat, terlihat berbagai kendaraan sudah lalu lalang. Ada sepeda angin, betor, sepeda motor, mobil pikap, truk engkel, maupun mobil Alphard. Akses keluar-masuk dari dan ke Desa Kedungpeluk itu lebih lengang. Mereka bisa melaju lebih cepat. Tidak lagi pelan-pelan seperti jembatan saat lewat jembatan di atas dam.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BM SDA) Sidoarjo Dwi Eko Saptono berada di lokasi pada Jumat pagi itu. Dia mengamati dengan cermat kondisi jembatan. Berjalan dari ujung barat ke ujung timur jembatan.
Konstruksi jembatan dilihat dengan teliti. Begitu pula oprit jembatan Bailey diamati benar. Setelah dari timur jembatan, Dwi Eko berjalan lagi ke bagian barat jembatan.
”Saya kira jembatan ini sudah cukup baik,” ungkap Dwi Eko saat berada di oprit jembatan Bailey.
Menurut dia, oprit jembatan sudah bagus. Kemiringannya sudah landai. Aspalnya juga halus. Tingkat kekerasannya juga baik. Dia mempersilakan warga untuk melewatinya. Tanpa harus menunggu peresmian atau apa pun.
”Sudah bisa dilalui, kecuali untuk truk-truk besar,” ungkap Dwi Eko.
Mobil sedan melewati jembatan Bailey Kedungpeluk yang sudah selesai dibangun dan bisa langsung dilewat. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Selesainya pembangunan jembatan Bailey itu disambut lega pengguna jalan. Hariyanto, pengendara motor yang lewat di jembatan Bailey, langsung mengegas motornya naik. Sebelumnya, dia harus pelan-pelan setiap kali lewat jembatan di atas dam.
”Seneng sekali. Bisa lewat cepat riwa-riwinya. Terima kasih jembatan sudah jadi,” ungkap lelaki 37 tahun asal Desa Gebang, Kecamatan Sidoarjo, itu.
Bagaimana dengan rencana membangun jembatan baru yang permanen? Dwi Eko mengatakan, jembatan permanen itu diperkirakan tuntas sekitar 5 bulan lagi. Saat ini berlangsung pemilihan pelaksananya. Setelah itu, pelaksanaan diperkirakan butuh waktu sekitar 3 bulan.
”September, Oktober, November, insya Allah tidak sampai akhir tahun bisa selesai,” terangnya.
Menurut rencana, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan permanen itu sekitar Rp 2,4 miliar. Konstruksi jembatan menggunakan double U-dith box (DUB). Lebar jembatan direncanakan 7 meter. Panjang sekitar 21 meter. Jembatan baru itu dirancang untuk mampu menahan beban di atas 30 ton.
”Kekuatan jembatan permanen mampu bertahan 40 tahun, bahkan 50 tahun,” tambah Dwi Eko. (*)