Keren! Siswa SMAN 16 Samarinda Pamer Masak Kue Tradisional Depan Peserta EBIFF Mesir

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: M. Rifat

30 Juli 2024 00:04 30 Jul 2024 00:04

Thumbnail Keren! Siswa SMAN 16 Samarinda Pamer Masak Kue Tradisional Depan Peserta EBIFF Mesir Watermark Ketik
Meriahnya event EBIFF di SMAN 16 Samarinda (29/7/2024). (Foto: SMAN 16 Samarinda)

KETIK, SAMARINDA – Unjuk kebolehan, siswa-siswi SMAN 16 Samarinda yang tergabung dalam Program SMA Dual Track bidang tata boga pamerkan kemampuan memasak kue tradisional di depan delegasi East Borneo International Foklore Festival (EBIFF), Senin (29/7/2024).

Di hadapan 14 mahasiswa asing asal Mesir, para siswa yang terbagi dalam 3 booth makanan memasak berbagai macam kue khas Nusantara. Seperti kue keroncong, klepon, singkong merekah, pisang gapit, dawet dan tempe mendoan.

Ketua Kelompok Usaha Siswa (KUS) 5 tata boga, Satrio Saputra, bercerita ia dan kelompoknya menyajikan dua kue khas Tenggarong, Kalimantan Timur. Ada kue keroncong yang bentuknya mirip kue pukis. Ada juga pisang gapit, pisang panggang yang disiram saus gula merah.

“Mereka (tamu) melihat kami memasak pisang gapit. Kalau kue keroncong kami masaknya di workshop, tapi sebagian dimasak juga depan mereka,” ucap siswa kelas 11 itu pada Ketik.co.id.

Sementara kelompok tata boga lain, ada yang menyajikan makanan tempe mendoan, dawet dan kue klepon. Menariknya, beberapa turis ikut mencoba memasak kue tradisional tersebut, salah satunya mendoan.

“Ada turis yang coba masak tempe mendoan,” sahut Sofieatul Hasanah, salah satu siswi tata boga dari KUS 5.

Ketika ditanya respon para tamu saat mencicipi masakan mereka, keduanya nampak ekspresif bercerita. Satrio mengungkap tidak menyangka para tamu itu mengangkat jempolnya setelah mencicipi masakan mereka.

 “Meskipun kami tidak mengerti mereka bilang apa, tapi mereka kasih jempol. Seperti kasih rating makanan kami pakai jempol,” ungkapnya.

Foto Salah satu turis asal Mesir ikut memasak tempe mendoan di booth tata boga Dual Track SMAN 16 Samarinda (Foto: SMAN 16 Samarinda)Salah satu turis asal Mesir ikut memasak tempe mendoan di booth tata boga Dual Track SMAN 16 Samarinda (Foto: SMAN 16 Samarinda)

Para mahasiswa Mesir itu nampaknya suka dengan masakan Satrio dan teman-teman. Sampai-sampai, kata Sofi, ada salah satu turis laki-laki yang mengambil dua potong kue sekaligus.

Begitu juga kata Febry Putri Arbianti. Pendamping bidang tata boga ini mengatakan turis-turis itu senang ketika mencoba masak tempe mendoan. Bahkan, serunya beberapa kali mereka diajarkan bahasa daerah oleh guru-guru SMAN 16 Samarinda.

“Turisnya se-antusias itu tadi. Tadi juga diajarin sama guru-guru bahasa Banjar ‘nyaman banar’ setiap kali mencoba makanan tradisional,” paparnya.

Ini adalah pengalaman pertama Satrio dan Sofi mengikuti event mancanegara di sekolahnya. Meski merasakan lelah, mereka mengaku acara ini seru dan menyenangkan.

“Persiapannya baru tadi pagi. Begitu dapat bahannya dari sekolah, langsung kami eksekusi bareng-bareng,” kata mereka bersahutan.

Sebagai informasi, event yang juga dihadiri Lurah Sempaja Utara dan Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan bagian dari event EBIFF. 

Delegasi-delegasi EBIFF dari berbagai negara berkunjung ke beberapa sekolah di Samarinda untuk mengenali budaya Indonesia salah satunya di SMAN 16 Samarinda.

“Setiap sekolah menampilkan macam-macam. Kebetulan di sekolah kami mengenalkan permainan tradisional, masakan tradisional dari Dual Track, dan tarian daerah,” kata Febry. (*)

Tombol Google News

Tags:

SMAN 16 Samarinda EBIFF SMA Dual Track Kalimantan Timur Tata boga