KETIK, PACITAN – Di utaranya Kantor Samsat Pacitan, Jalan Brigjend Katamso, Lingkungan Gantung, Warung Makan milik perempuan bernama Widiyono ini dibuka dua kali setiap harinya.
Saat pagi, pukul 06.00 WIB, sementara sore hari sekitar jam 16.30 WIB.
Jargon "merakyat" nampaknya paling cocok disematkan untuk warung sederhana ini.
Di warung kepunyaan Mak Widiyono ini, harga makannya sangat terjangkau, bahkan bisa dibilang paling murah di Kota 1001 Goa.
Dengan modal Rp10 ribu rupiah, pelanggan sudah bisa menikmati satu porsi makanan lengkap segelas minuman segar.
"Kalau lauk ikan atau daging ayam itu harganya Rp8 ribu rupiah, jika pakai telur Rp6,5 ribu. Nasi, sayur dan osengnya silahkan ambil sendiri," ucapnya saat melayani pembeli, Jumat, 29 Agustus 2024.
"Untuk Es teh-nya Rp2 ribu," imbuhnya memapar daftar harga.
Di balik harga yang sangat bersahabat, ternyata rahasianya ada pada sistem harga yang diterapkan oleh Mak Widi.
Mak Widi tengah memaparkan lauk pauk yang dijualnya kepada pembeli. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Mak Widi sapaan akrab Widiyono, hanya menghitung harga lauknya saja, sedangkan nasi, sayur dan oseng bisa diambil sendiri oleh pelanggan sesuai dengan keinginan mereka.
Konsep ini memungkinkan pelanggan untuk mengambil porsi yang sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka.
Selain dibanderol murah, porsinya pun dijamin bikin terjelak, lantaran imbuh sendiri.
Pegiat porsi kuli, tentu kali ini tak perlu was-was.
Di samping itu, lauk yang disajikan di warung Mak Widi pun tak kalah menggugah selera. Cita rasanya adalah khas masakan Jawa.
Meski dengan harga yang murah, kualitas dan rasa lauknya tidak perlu diragukan. Ikan dan ayam yang disajikan selalu segar, dimasak dengan bumbu rempah yang meresap sempurna, memberikan rasa yang khas dan nikmat.
"Semua sayur dan oseng ini dimasak dengan cara tradisional yang menonjolkan rasa otentik masakan rumahan, membuat pelanggan merasa seolah-olah sedang menikmati masakan ibu sendiri," tandasnya. (*)