Pembukaan Konaspi XI 2024, Transformasi Pendidikan dan Tantangan Menyongsong Indonesia Emas

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

9 Oktober 2024 13:16 9 Okt 2024 13:16

Thumbnail Pembukaan Konaspi XI 2024, Transformasi Pendidikan dan Tantangan Menyongsong Indonesia Emas Watermark Ketik
Pembukaan Konaspi XI di Graha Unesa. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Gelaran Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) XI 2024 resmi dibuka pada Selasa, 8 Oktober 2024 malam. Ribuan tamu tampak memadati Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 2 Lidah Wetan.

Mengusung tema "SDM Unggul untuk Mewujudkan Indonesia EMAS 2045", Konaspi XI ini dihadiri para perwakilan perguruan tinggi negeri LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan).

Acara ini akan berlangsung hingga 10 Oktober 2024 besok dengan beragam rangkaian acara, seperti konferensi internasional, talk show dan pameran produk unggulan.

Rektor Unesa, Nurhasan mengatakan bahwa forum ini merupakan wahana akademik LPTK untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi pembangunan SDM unggul melalui pendidikan. 

Konaspi merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Tujuan Konaspi untuk memberikan rekomendasi strategis pembangunan pendidikan nasional untuk menyongsong Indonesia Emas.

"Saya ucapkan selamat datang kepada para delegasi LPTK yang sudah menyempatkan waktunya datang di gelaran Konaspi XI ini," kata Nurhasan, Selasa 8 Oktober 2024.

Foto Para delegasi LPTK saat meninjau pameran beragam produk unggulan. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)Para delegasi LPTK saat meninjau pameran beragam produk unggulan. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

Lebih lanjut, pada Konaspi XI kali ini juga akan dibahas peluang dan tantangan transformasi pendidikan di era digital dan persaingan global yang makin ketat dan perlu disikapi para penggiat LPTK di Indonesia.

"Selain itu juga merumuskan poin-poin strategis untuk mengembangkan LPTK yang kontributif bagi pembangunan nasional," tambahnya.

Hal yang juga menjadi fokus pembahasan yakni terkait revitalisasi LPTKNI (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Nasional Indonesia), baik dari aspek kelembagaan, tata kelola, standarisasi, kurikulum, pendidikan inklusif, dan kesetaraan akses.

"Penguatan profesionalisme guru abad ke-21 juga tak luput dari bahasan," paparnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris menjelaskan, SDM menjadi kunci pembangunan suatu negara. Perluasan akses, pemerataan kualitas, dan penguatan relevansi pendidikan tinggi berkontribusi besar dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

Mengutip laporan World Economic Forum, menurutnya, kualitas SDM menjadi salah satu faktor utama yang menentukan daya saing global suatu negara.

The Global Competitiveness Report menunjukkan bahwa negara dengan akses pendidikan tinggi yang lebih baik, memiliki kemampuan dalam menciptakan inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

“Setiap peningkatan populasi berpendidikan tinggi akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kemiskinan di suatu negara,”pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Unesa Konaspi Transformasi Pendidikan Indonesia emas Era Digital