KETIK, SURABAYA – Amerika Serikat membunuh pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri dalam serangan pesawat tak berawak (drone) di Afghanistan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan Zawahiri, yang berusia 71 tahun, tetap menjadi simbol internasional kelompok teroris tersebut 11 tahun setelah Osama bin Laden tewas. Zawahiri bahkan disebut bertindak sebagai dokter pribadi bin Laden.
"Dia sangat terlibat dalam perencanaan serangan 11 September 2001 (9/11), salah satu yang paling bertanggung jawab atas serangan tersebut yang menewaskan 2.977 orang di tanah Amerika. Selama beberapa dekade, dia adalah dalang serangan terhadap orang Amerika," kata Biden dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (1/8).
"Saya pun menyetujui serangan tepat untuk memusnahkan dia (Zawahiri) dari medan perang sekali dan selamanya," papar Biden lagi.
Dikutip dari kantor berita AFP, rudal yang dipakai AS adalah Hellfire R9X tanpa hulu ledak dan diyakini dilengkapi enam bilah sejenis silet yang memanjang. Rudal Hellfire R9X menyayat targetnya dengan bilahan tersebut dan tidak meledak. Senjata ini tidak pernah diakui secara publik oleh Pentagon dan CIA, dua agen AS yang diketahui melakukan pembunuhan bertarget terhadap para pemimpin ekstremis. Rudal Hellfire R9X kali pertama terlihat pada Maret 2017 ketika pemimpin senior Al Qaeda, yakni Abu Al Khayr Al Masri, tewas oleh serangan drone saat bepergian dengan mobil di Suriah.
Foto-foto kendaraan menunjukkan lubang besar di atap. Logam mobil, semua interior, termasuk penumpang tercabik-cabik secara fisik. Akan tetapi, bagian depan dan belakang mobil tampak utuh. Sebelumnya, rudal Hellfire yang ditembakkan oleh drone dalam serangan yang ditargetkan dikenal dengan ledakan kuat dan sering kali menimbulkan kerusakan serta korban jiwa yang meluas. Hingga akhirnya sejak 2017, AS membuat varian baru rudal Hellfire. Beberapa serangan bertarget lainnya menunjukkan hasil serupa, tanpa bekas ledakan dan target yang tersayat. (*)