KETIK, PALEMBANG – Balai Bahasa Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) menggelar kegiatan seminar bertajuk “Bahasa Indonesia di Era Kecerdasan Artifisial” dalam rangka memperingati bulan bahasa dan sastra.
Seminar ini berlangsung di Ruang Mahameru, Hotel Swarna Dwipa Palembang pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Bahasa Sumsel, Nukman menjelaskan bahwa memasuki era globalisasi, tantangan yang dihadapi Bahasa Indonesia semakin kompleks.
Salah satunya adalah dengan kemunculan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence-AI) yang mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk bagaimana bahasa digunakan dan dipelajari.
“AI telah merambah berbagai bidang, seperti pendidikan, industri, bisnis, hingga media. Sehingga membawa dampak yang signifikan terhadap cara manusia berkomunikasi,” kata Nukman dalam sambutannya.
Nukman menjelaskan, AI memungkinkan bahasa diproses, dianalisis, dan digunakan dengan cara yang lebih efisien dan cepat. Melalui aplikasi berbasis kecerdasan artifisial, bahasa bisa diterjemahkan secara otomatis, teks bisa diolah menjadi suara.
Hal itu juga berlaku sebaliknya. Teknologi AI yang seperti ini memungkinkan penyusunan dan analisis bahasa secara mendalam dalam waktu singkat.
“Fenomena ini membawa peluang sekaligus tantangan bagi bahasa-bahasa nasional, termasuk Bahasa Indonesia,” kata dia.
Dengan segala faktor di atas, Nukman merasa perlu untuk mengadakan kegiatan ini sebagai bagian dari upaya strategis dalam memastikan Bahasa Indonesia tetap adaptif, berkembang dan digunakan secara luas di era sekarang.
"Melalui kolaborasi antara ahli bahasa, teknologi, dan akademisi, diharapkan Bahasa Indonesia akan terus menjadi bahasa yang relevan dan fungsional di tengah derasnya arus teknologi global yang semakin pesat," jelasnya.
Salah satu pemateri yang merupakan akademisi dari Universitas Multi Data Palembang (MDP), Antonius Wahyu Sudrajat menekankan bahwa teknologi telah memberikan pemahaman baru tentang Bahasa Indonesia.
Dia mengimbau para peserta untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga keberlangsungan Bahasa Indonesia di tengah perkembangan teknologi.
"Diharapkan kita dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan dan pemanfaatan bahasa di era teknologi. Kita harus menghadapi perubahan zaman tanpa melupakan pentingnya bahasa sebagai identitas bangsa," terang Wahyu. (*)