KETIK, SURABAYA – Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemdikbudristek Dr. Yudhistira Nugraha, S.T., MCIT menjelaskan strategi kolaborasi melalui Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk perguruan tinggi yang bertujuan memperkuat respons institusi pendidikan dalam menangani insiden keamanan siber.
"Dalam menghadapi peretasan, respons cepat dan pemulihan sistem yang tepat sangat penting untuk meminimalkan dampak dari serangan tersebut," jelasnya dalam Seminar Integrasi Sistem Monitoring dengan Kebijakan Keamanan di Gedung R Ing Soekonjono Untag Surabaya pada Kamis 10 Oktober 2024.
Yudhistira menambahkan pentingnya siber security dengan pengembangan talenta digital atau pengembangan SDM di bidang keamanan siber.
"Harapanya dengan sistem management informasi yang ada diterapkan di Untag ini akan mendorong capacity building di Universitas 17 Agustus," paparnya.
"Tentu keamanan siber ini adalah salah satu esensi penting, keamanan siber diterapkan ke semua layer baik itu infrastruktur, data dan aplikasi," lanjut Kepala Pusdatin Kemendikbudristek ini.
Mengenai prodi Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) di Untag Surabaya, Yudhistira berharap para mahasiswanya menjadi garda terdepan dalam pengamanan sistem di lingkungan Untag.
"Harapannya jadi garda terdepan melindungi sistem elektronik di Indonesia," jelas Yudhistira.
Kepala Program Untag Surabaya Yusrida Muflihah, M.Kom, menyampaikan harapannya dengan seminar. Mahasiswa Prodi Sistekin diharapkan dapat lebih memahami tantangan dan solusi di bidang keamanan siber.
"Di era saat ini, penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dinamika dunia teknologi informasi yang terus berkembang. Prodi Sistekin berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan edukatif guna mencetak lulusan yang siap bersaing di era digital," pungkasnya.(*)
Pusdatin Kemendikbudristek Paparkan Strategi Tangani Keamanan Siber
Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Mustopa
10 Oktober 2024 19:26 10 Okt 2024 19:26