KETIK, MALANG – Sebagai partai pemenang Pemilu, PDI Perjuangan dapat mengusung paslon sendiri di Pilkada Kabupaten Malang 2024. Selaras dengan hal itu, santer tersiar kabar partai tersebut akan mengusung kadernya yakni Sanusi-Gunawan.
Dalam hal ini dimungkinkan Petahana Bupati Malang Sanusi akan menggandeng Gunawan Wibisono HS yang sama-sama kader PDI Perjuangan. Terlebih pada pemilu kemarin, partai berlogo moncong putih mendapat 13 kursi di DPRD Kabupaten Malang.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir menyampaikan bahwa sah-sah saja bila publik memunculkan wacana yang menginginkan pasangan Sanusi dan Gunawan di Pilkada 2024.
Menurutnya, di era demokrasi terbuka ini, segala hal bisa terjadi, tidak dalam hitungan hari tapi detik. Kondisi Pilkada Kabupaten Malang saat ini masih dinamis, mengingat belum turunnya rekomendasi mengusung calon tertentu.
"Kalau dari sudut pandang saya, apabila pasangan ini terwujud bakal banyak keunggulan, mengingat secara emosional kedua tokoh ini sudah terbentuk jauh sebelum keduanya terjun ke dunia politik praktis," ujar Abdul Qodir, Kamis (20/6/2024).
"Hubungan emosional ini penting, karena tak sedikit dari pasangan kepala daerah dan wakilnya hanya harmonis diawal pemilihan saja, lalu retak dalam perjalanannya disebabkan karena dominasi egosentris yang dimiliki satu sama lain," sambungnya.
Ditambahkan Adeng, sapaan akrab Abdul Qodir, jika hubungan kepala daerah dan wakilnya tidak harmonis, maka stabilitas politik juga akan terganggu. Kemudian, ketika stabilitas politik terganggu maka secara otomatis lingkungan kerja juga terganggu, serba tidak nyaman.
Termasuk koordinasi pejabat bawahan juga akan berdampak oleh kondisi tersebut. Hal itupun pada akhirnya berdampak kepada pelayanan publik, sehingga hak-hak masyarakat tidak didapat secara maksimal.
"Beda kemudian apabila kepala daerah dan wakilnya secara emosional sudah terbangun chemistry seperti hubungan persahabatan Abah Sanusi dan Abah Gun, enggak perlu PDKT, langsung gas dan saya jamin keduanya tidak akan saling sikut kepentingan pragmatis," tegasnya.
Bahkan Adeng cukup santai menanggapi ketika ditanya apakah PDI Perjuangan tidak khawatir jika benar-benar terwujud duet pasangan Sanusi-Gunawan dan terstigma oleh publik dengan persepsi Gondanglegi sentris. Maka akan jadi ancaman serius, siapapun lawannya di Pilkada nanti.
"Kalau soal itu dianggap ancaman oke, tapi jangan lupa kita ini hidup di dunia bukan di surga bos. Artinya apa? Di dunia ini jangan mimpi kita mendapat hal apapun yang sempurna, gak ada kesempurnaan itu kecuali judul lagunya Andra and The Backbone," bebernya.
"Termasuk pasangan Abah Sanusi dengan Abah Gunawan, saya tidak mengatakan sempurna, tapi pasangan ideal, yang belum ada ditemukan di pasangan manapun termasuk di daerah lain," tegas Adeng.
Adeng mengatakan, meskipun muncul wacana menduetkan Sanusi dan Gunawan yang merupakan kader PDI Perjuangan, pihaknya tidak akan menutup pintu bagi partai yang ingin bergabung.
"Pasangan ini kekuatannya pada hubungan persahabatan keduanya. Jadi tinggal membangun komunikasinya saja dengan teman-teman partai politik diluar PDI Perjuangan. Power sharing seperti apa dalam mengelola pemerintahan ke depannya," tuturnya. (*)