KETIK, JAKARTA – Senin, Hari ini (14/8/2023) kita memperingati hari gerakan Pramuka Indonesia ke-62. Gerakan kepanduan di Indonesia ini memiliki sejarah yang kaya dan panjang. Berikut adalah beberapa poin penting dalam sejarah gerakan Pramuka Indonesia:
Awal Mula: Pramuka Indonesia didirikan pada 14 Agustus 1961 oleh Presiden Soekarno. Pada awalnya, gerakan pramuka di Indonesia terdiri dari beberapa organisasi kepanduan yang berbeda sejak zaman Hindia Belanda. Namun pada tahun 1961, organisasi-organisasi tersebut akhirnya digabungkan menjadi satu kesatuan oleh Pemerintah Indonesia dengan nama "Gerakan Pramuka."
Jauh sebelumnya, gerakan kepanduan di Indonesia awal ditandai dengan berdirinya organisasi milik Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung pada 1912.
Empat tahun kemudian, Mangkunegara VII membentuk organisasi kepanduan pertama yang bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).
Terbentuknya JPO ternyata memicu munculnya gerakan nasional lain yang sejenis, seperti Hizbul Wahton (HM) pada 1918, Jong Java Padvinderij (1923), dan Nationale Padvinders.
Antara tahun 1928-1935, gerakan kepanduan Indonesia semakin banyak bermunculan, seperti Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, Sinar Pandu Kita, dan Kepanduan Rakyat Indonesia.
Karena itu, Belanda mulai melarang keberadaan organisasi kepanduan di luar miliknya yang memakai istilah Padvinder. Setelah momen itu KH Agus Salim secara resmi lantas memperkenalkan istilah Pandu atau Kepanduan untuk organisasi kepramukaan milik Indonesia.
Usai masa kemerdekaan, Pemerintah Indonesia akhirnya menyatukan seluruh gerakan kepanduan dalam gerakan Pramuka.
Arti Nama: Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana. Yang artinya adalah Pasukan terdepan. Istilah ini dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Maksud dari kepanduan ialah gerakan perkumpulan pemuda yang berpakaian khusus dan bertujuan untuk mendidik anggotanya supaya memiliki jiwa ksatria, gagah berani, dan suka menolong sesama.
Pengaruh Dunia: Pramuka Indonesia dipengaruhi oleh Gerakan Pramuka Dunia yang didirikan oleh Lord Robert Baden-Powell di Inggris pada tahun 1907. Prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar kepramukaan diterapkan dalam gerakan Pramuka Indonesia.
Tujuan dan Prinsip-Prinsip: Tujuan utama gerakan Pramuka Indonesia adalah membentuk generasi muda yang berkarakter, berakhlak mulia, dan siap mengabdi kepada negara dan masyarakat. Prinsip-prinsip dasar Pramuka Indonesia meliputi kewajiban kepada Tuhan, kewajiban kepada negara, kewajiban kepada sesama manusia, serta kewajiban terhadap diri sendiri.
Perkembangan dan Pertumbuhan: Seiring berjalannya waktu, gerakan Pramuka Indonesia mengalami perkembangan dan pertumbuhan pesat. Organisasi ini memiliki jutaan anggota dari berbagai kelompok usia di seluruh Indonesia.
Program Pendidikan Kepramukaan: Gerakan Pramuka Indonesia memiliki program pendidikan kepramukaan yang mencakup berbagai kegiatan untuk mengembangkan karakter, keterampilan, dan pengetahuan anggota. Ada beberapa tingkatan, seperti Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega, yang menyesuaikan dengan usia dan perkembangan anggota.
Kontribusi Sosial: Pramuka Indonesia juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti kegiatan bakti sosial, penanganan bencana, dan program-program pengembangan masyarakat.
Peran dalam Pembangunan Nasional: Gerakan Pramuka Indonesia memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, dengan fokus pada pembentukan karakter yang kuat, kepemimpinan, dan kesiapan untuk berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Internasionalisasi: Pramuka Indonesia juga terlibat dalam kerjasama dengan gerakan Pramuka dari negara-negara lain di dunia melalui Gerakan Pramuka Dunia, menjalin hubungan yang memungkinkan pertukaran budaya dan pengalaman. (*)