KETIK, JEMBER – Setelah tiga pekan berjalan, kerjasama Politeknik Negeri Jember (Polije) dengan Kyungpook National University (KNU) dalam program World Friends Korea ICT Volunteers resmi ditutup.
Program pertukaran mahasiswa Korea Selatan itu diselenggarakan sejak 29 Juli-18 Agustus 2024 itu resmi ditutup pada Jumat (16/08/2024) siang.
Pada tahun 2024 diikuti 24 mahasiswa Kyungpook National University (KNU) dan merupakan kali keempat diselenggarakan yang bekerja sama dengan Polije. Mahasiswa Korea akan tinggal di Jember untuk bertukar pendidikan sekaligus kebudayaan.
Dalam waktu yang cukup singkat, puluhan mahasiswa tersebut dibagi menjadi enam kelompok yang digabung bersama mahasiswa Polije terpilih untuk melaksanakan project based learning, khususnya di bidang teknologi informasi.
Didampingi oleh dosen-dosen Polije, mahasiswa KNU dan Polije berkolaborasi merancang inovasi sistem mulai dari implementasi robot artificial intelligence (AI) sampai internet of things (IoT).
Salah satu perwakilan mahasiswa KNU yang mendapatkan penghargaan project terbaik, Woo Daegyu, menjelaskan project yang ia kerjakan bersama teman lainnya.
Gambaran besarnya, project yang ia kerjakan menggunakan teknologi AI untuk menciptakan musik.
“Dengan menggunakan Generate AI untuk membuat lirik dan melodinya secara terpisah. Dengan website kami, orang-orang bisa membuat lagu mereka sendiri,” jawab laki-laki itu.
Selain itu, pengalaman bertukar budaya juga sangat berkesan baginya. Woo Daegyu sangat senang bisa berkontribusi dalam project lainnya. Seperti pertunjukan di depan hadapan anak-anak sekolah.
“Berakting di depan orang banyak merupakan kali pertama bagi saya. Dan saya sangat menikmati pertunjukan itu,” sambungnya.
Antara mahasiswa KNU dan Polije sudah sangat membaur, bahkan sejumlah mahasiswa Korea kala itu datang mengenakan batik dan pakaian kain tenun. Bahkan ada pula yang cukup lancar berbicara Bahasa.
Sementara, Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Polije, Agung Wahyono menjelaskan kerjasama tersebut didukung oleh National Information Society Agency (NIA) dan pemerintah setempat Korea Selatan.
“Join project antara mahasiswa KNU dan mahasiswa Polije pada bidang teknologi informasi. Mereka mengembangkan project inovatif yang dinilai oleh tim,” ujar Agung.
Bukan soal siapa yang menjadi pemenang, menurutnya, program World Friends Korea bisa menjadi wadah peningkatan kompetensi mahasiswa Polije.
“Karena bekerjasama dengan kampus yang cukup terkemuka di Korea, jadi mahasiswa kami bisa upgrading kompetensi sambil memahami culture masing-masing. Baik Korea maupun Indonesia,” pungkasnya.(*)