Anggota DPRD Sidoarjo Tendang Tanggul Penahan Proyek Betonisasi di Tarik

Jurnalis: Fathur Roziq
Editor: Marno

23 Agustus 2023 13:35 23 Agt 2023 13:35

Thumbnail Anggota DPRD Sidoarjo Tendang Tanggul Penahan Proyek Betonisasi di Tarik Watermark Ketik
Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Anang Siswandoko dan Sekretaris Komisi C Mohammad Rojik mengetes kondisi tanggul penahan tanah (TPT) proyek betonisasi jalan di Desa Singogalih--Tarik-Kedungbocok--Mliriprowo, Kecamatan Tarik, pada Rabu (23/8/2023). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Para legislator DPRD Sidoarjo terus mengawal dan mengawasi pelaksanaan program-program strategis Pemkab Sidoarjo. Salah satunya, pembangunan infrastruktur jalan beton. Lebih-lebih, Bupati Ahmad Muhdlor telah mewanti-wanti agar pengerjaan jalan beton sesuai target dan perencanaan. Pengawasan harus ketat. Ternyata ada pelaksana proyek dan konsultan yang tidak mematuhinya.  

Rabu siang (23/8/2023), matahari begitu terik. Beberapa pekerja terlihat sibuk di hamparan jalan beton kawasan Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik. Saat itulah, terlihat rombongan Komisi C DPRD Sidoarjo turun dari mobil. Para wakil rakyat itu melakukan inspeksi mendadak (sidak). 

Mereka dipimpin Wakil Ketua Komisi C Anang Siswandoko dan Sekretaris Komisi C Mohammad Rojik. Ada pula anggota komisi bidang pembangunan dan lingkungan itu, seperti Mochammad Sochib, M. Nizar, Bahrul Mustofa Idhom, dan Vike Widya Asroni.

Anang dan anggotanya menuju tanggul penahan tanah (TPT) di sisi jalan beton. Langkahnya tegas. Dia mendatangi titik bangunan TPT yang tampak mencurigakan. Anang lantas menekan pasangan batu kali di TPT itu. Ambrol. Diremasnya campuran semen dan pasir sampai hancur. Wajahnya seketika tampak kesal.”Lho, opo-opoan iki. (Apa-apaan ini, red),” ujarnya.

Kaki Anang terlihat menendang pasangan batu dan semen itu. Seketika pasangan ambrol. Hancur dan jatuh ke sawah. Berkeping-keping. Anang pun melangkah ke titik lain. Kondisinya sama. Ditendang sedikit saja, pasangan batu dan semen itu rompal, lalu mengeluarkan debu.”Crasssshhh. Krosak

Semua anggota Komisi C DPRD Sidoarjo pun segera mendekat. Para legislator itu memanggil konsultan pengawas di lokasi. Seorang lelaki muda segera mendekat. Dia berusaha menjawab kekesalan para wakil rakyat itu dengan argumen.

”Satu banding berapa ini pasangannya?” tanya Anang.

”Satu banding tiga, Pak,” ujar lelaki muda itu.

Anang dan Sochib terlihat tambah kesal. Mereka menyatakan tidak mungkin perbandingan semen dan pasir di pasangan TPT itu 1 : 3. Mungkin, malah 1 : 8 atau 1 : 10. Kalau 1 : 3 tidak mungkin dipegang dan ditendang begitu langsung hancur.

”Bagaimana sampeyan bekerja sebagai pengawas di sini,” ujar Anang lagi. Dia menduga semua pasangan batu, semen, dan pasir di TPT itu sama saja. Campuran tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB).

Petugas konsultan pengawas itu masih terus membela diri. Adu argumen pun tidak terhindarkan. Mereka bersikukuh hanya titik-titik tertentu yang ambrol seperti itu. Yang lain sudah sesuai dengan RAB. Anang semakin kesal.

”Ayo kita buat pasangan 1 : 3. Aku sendiri yang pasang. Kita buktikan hasilnya,” kata legislator asal Partai Gerindra tersebut.

Saat itulah Nizar menyahut. ”Wis karuan menengo ae sampeyan, Mas,” ujar anggota DPRD dari Partai Golkar tersebut. Dia meminta staf konsultan lebih baik diam saja.

Foto Suasana inspeksi mendadak proyek betonisasi jalan di Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, oleh Komisi C DPRD  Sidoarjo pada Rabu (23/8/2023). Terlihat pula konsultan dan pegawai Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sidoarjo di lokasi.  (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)Suasana inspeksi mendadak proyek betonisasi jalan di Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, oleh Komisi C DPRD Sidoarjo pada Rabu (23/8/2023). Terlihat pula konsultan dan pegawai Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sidoarjo di lokasi. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

Anang Siswandoko pun menyatakan, Komisi C DPRD Sidoarjo tegas merekomendasikan agar bangunan TPT itu dibongkar. Di beberapa titik sudah terbukti tidak memuaskan. Dia memastikan sepanjang TPT itu dikerjakan dengan cara yang sama.

”Kami minta ganti seluruh pasangan batu kali itu. Mestinya 1 : 3, tapi entah berapa itu,” tegas dia.

Anang menyatakan, hasil inspeksi mendadak itu menunjukkan banyak sekali kelemahan dalam fungsi konsultan pengawasan. Mereka setiap hari bekerja sehingga semestinya harus terus mengingatkan kontraktor pelaksana agar bekerja sesuai RAB.

Dia meminta Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) mengevaluasi kinerja konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana. DPRD memastikan akan memanggil semua pihak yang terkait proyek tersebut untuk hearing di DPRD. Akan ditelusuri. Berapa anggaran proyek tersebut. Siapa konsultan perencananya. Siapa kontraktor pelaksananya. Siapa konsultan pengawasnya.

”Buat apa bayar mahal konsultan kalau hasilnya seperti itu,” tegas Anang. (*)

Tombol Google News

Tags:

DPRD Sidoarjo Pemkab Sidoarjo Komisi C DPRD Sidoarjo Jalan Beton Proyek Betonisasi Gus Muhdlor Bupati Muhdlor Sidak Proyek Betonisasi Jalan Proyek Infrastruktur