KETIK, SURABAYA – Seperti yang kita tahu jika asap rokok dan polusi udara yang banyak di kota-kota besar bisa berpengaruh negatif terhadap kondisi kesehatan seseorang.
Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun juga akan merasakan dampak negatif jika terlalu sering terpapar asap rokok dan polusi udara.
Dokter spesialis anak, Dimple Nagrani mengatakan justru pada anak-anak, khususnya bayi asap rokok dan polusi udara bisa memberikan dampak besar terhadap kesehatan mereka. Salah satunya bagian kulit, dimana kulit bayi yang masih sensitif bisa terserang iritasi.
"Sama saja radikal bebasnya akan ke transfer ke kulit bayi dan itu bisa menyebabkan gatal-gatal di kulit, bisa menyebabkan kulit iritasi," katanya, Sabtu (27/7/2024).
Dimple menambahkan, radikal bebas seperti asap rokok dan polusi udara dapat menyebabkan bakteri baik di kulit berubah menjadi bakteri jahat dan menyerang skin barrier anak. Jika skin barrier sampai rusak tentu kulit akan mudah terserang bakteri.
"Anak juga jadi mudah sakit karena kulit yang rusak menyebabkan pori-pori membesar sehingga kuman dan bakteri mudah masuk ke tubuh," tambahnya.
Tidak hanya sekedar menjaga bayi dari paparan polusi dan asap rokok. Membersihkan bayi menggunakan sabun juga tidak bisa sembarangan.
Selama ini banyak yang beranggapan jika busa yang semakin banyak maka akan semakin beraih, padahal banyaknya busa tidak mempengaruhi tingkat kebersihan kulit.
Dimple menuturkan, perlu perhatian orang tua untuk memilih sabun anak yang tidak terlalu banyak busa untuk menjaga kesehatan kulitnya.
Selain itu dalam sehari mandi cukup 2 kali sehari. jangan terlalu sering mandi dalam sehari karena bisa membuat lapisan minyak alami di kulit menghilang.
"Kita tahu buat anak kecil malah banyak produk yang memang nggak terlalu berbuih itu bisa menjaga kesehatan kulit anak, jadi itu harus diperhatikan juga," pungkasnya.(*)