KETIK, SITUBONDO – Bandar Laut Dunia (Balad) Grup akan membudidayakan 10 juta ekor lobster di Teluk Pangelek yang terletak di Desa Saobi, Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dengan luas 54 hektare.
“Satu set keramba Balad Grup berisi 50 lubang atau unit Keramba. Satu unit keramba berisi 500 ekor baby lobster," kata owner Balad Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Rabu, 8 Januari 2024.
"Setelah berusia 3 bulan, lobster dipindah ke keramba baru, yakni satu set keramba baby lobster dan satu set keramba lobster,” imbuh Haji Lilur, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, satu set keramba buat benih bening lobster (BBL), Balad Grup membutuhkan lahan seluas 800 meter persegi. Sedangkan, satu set Keramba buat lobster, perlu lahan seluas 1.000 meter persegi.
“Satu hektare bisa ditempati 10 set keramba BBL dan satu hektare bisa ditempati 250.000 baby lobster serta sepuluh hektare bisa ditempati 2.500.000 benih beningobster,” lanjut Haji Lilur.
Luas Teluk Pangelek, sambung Haji Lilur, ada sekitar 54 hektare, Balad Grup akan membagi 20 hektare untuk keramba benih bening lobster berisi 5.000.000 ekor BBL.
Sebanyak 20 hektare untuk keramba lobster berisi 5.000.000 ekor lobster. Dan 40 hektare berisi 5 juta ekor BBL dan 5 Juta ekor lobster serta 14 hektare buat akses jalan.
“Balad Grup juga akan berbudidaya lobster di 15 teluk lainnya di Gugusan Teluk Kangean. Luasnya bervariasi mulai dari 100 hektare hingga 800 hektare dan volume budidayanya akan disesuaikan dengan luasnya," jelas Haji Lilur.
"Total luas 16 teluk di Gugusan Teluk Kangean yang akan Balad Grup gunakan untuk berbudidaya Lobster 8.000 hektare. Balad Grup akan berbudidaya Lobster sebanyak 500.000.000 ekor di area 8.000 hektare ini,” jelas pria kelahiran Dusun Sokaan, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.
Nilai budidaya 500 juta ekor ini, sambung Haji Lilur, setara dengan 1.000 Triliun. “Angka inilah yang saya sebut lebih besar dari anggaran APBN Kemenhan, Polri, anggaran pendidikan, anggaran Kemenag dan bahkan anggaran seluruh APBD kabupaten dan provinsi di tanah Jawa jika disatukan," tegasnya.
"Dengan budidaya Lobster, maka tidak perlu mencuri uang negara untuk menjadi kaya raya, mari sayangi NKRI dan jangan Korupsi,” kata pria yang getol melakukan perlawanan korupsi.
Pengusaha muda asal Situbondo yang telah membangun jaringan dengan Negara Vietnam dan China ini mengatakan, Balad Grup juga akan membudidayakan ikan kerapu dan teripang di 20 teluk lainnya di Gugusan Teluk Kangean.
Haji Lilur mengatakan bahwa, 1 set keramba budidaya lobster Balad Grup sudah terpasang sempurna di Teluk Pangelek. Dan akan segera menyusul 4.000 set keramba lainnya di 16 teluk di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura Jawa Timur pada Tahun 2025.
“Selama 10 tahun sejak 2025 secara bertahap Balad Grup akan memasang 40.000 set keramba. Dalam 1 keramba mempekerjakan 6 orang. Jika ada 4.000 Keramba, maka Balad Grup mempekerjakan 24.000 orang di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura,” jelas Haji Lilur.
Selama 10 Tahun sejak 2025 hingga 2035, kata Haji Lilur, Balad Grup akan membuat 40.000 Keramba yang akan mempekerjakan 240.000 orang. “Ini rekor karyawan terbanyak di Indonesia untuk 1 perusahaan. Insyaallah Balad Grup berguna buat banyak orang,” tuturnya.
Balad Grup membudidayakan losbter di Kangean Madura, tapi juga di 567 Teluk di seluruh Indonesia. Tentu bukan hanya budidaya lobster, melainkan beragam budidaya perikanan lainnya.
“Per bulan Agustus 2025, Bandar Laut Dunia Grup juga akan berbudidaya Lobster, Kerapu dan Teripang di Beberapa Teluk di Provinsi NTT, Sulut, Kepri, Maluku dan Bangka Belitung," Haji Lilur menambahkan.
"Balad Grup menikmati proses perjalanan dari memiliki 1 keramba menuju 40.000 keramba dengan membuka pasar lobster di China,” pungkasnya.(*)