KETIK, SURABAYA – Saat ini masyarakat familiar dengan dua perguruan silat yang terbesar di Indonesia dan memiliki home base di Jawa Timur tepatnya di Madiun yaitu Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti.
Pencak Silat, seni bela diri tradisional Indonesia, telah mengalami perkembangan yang signifikan di Indonesia. Dan dua organisasi terbesar yang tercatat adalah PSHT dan IKSPI Kera Sakti, berikut perbedaannya menurut data yang dihimpun oleh Ketik.co.id
PSHT
Persaudaraan Setia Hati Terate, atau disingkat SH Terate, adalah sebuah perguruan bela diri yang berasal dari Indonesia. Perguruan ini didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetoko dan berdiri di Kota Madiun.
Perguruan ini memiliki sejarah panjang dan mencakup berbagai aspek, seperti seni bela diri, kebudayaan, dan nilai-nilai persaudaraan.
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) memiliki ciri-ciri khusus yaitu.
1. Sikap Persaudaraan PSHT dikenal karena menekankan nilai-nilai persaudaraan di antara anggotanya.
2. Seni Bela Diri Tradisional: PSHT memiliki warisan seni bela diri tradisional Indonesia, dengan teknik-teknik khusus dan filosofi di dalamnya.
3. Simbol dan Lambang Khas: PSHT memiliki simbol dan lambang khusus yang mencakup aspek-aspek kebudayaan dan sejarah.
4. Asas Kehidupan Berkearifan Lokal: mencerminkan nilai-nilai tradisional dan budaya Indonesia.
5. Ritual dan Tradisi: PSHT melibatkan anggotanya dalam berbagai ritual dan tradisi yang berkaitan dengan latihan bela diri, upacara, dan perayaan tertentu. Ini menciptakan ikatan emosional dan spiritual di antara anggota.
IKSP Kera Sakti
Perguruan pencak silat IKSP Kera Sakti yang didirikan oleh Raden Totong Kiemdarto di Kota Madiun pada tahun 1980. Perguruan ini merupakan perguruan pencak silat beraliran kungfu dengan ilmu kerohanian dari Banten dan ulama Jawa.
Silat Kera Sakti memiliki asal usul dan sejarah yang khusus, mungkin terkait dengan tokoh pendiri atau peristiwa tertentu dalam perkembangannya.
1. Filosofi dan nilai
Perguruan Silat Kera Sakti memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari perguruan silat lainnya. Silat Kera Sakti mungkin menekankan aspek-aspek seperti kebijaksanaan, keseimbangan, atau kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
2. Teknik Khusus: Perguruan ini mungkin memiliki teknik-teknik bela diri yang unik dan khas. Baik dalam pukulan, tendangan, atau gerakan tubuh, teknik-teknik ini menjadi ciri khas Silat Kera Sakti.
3. Simbol dan Lambang: Silat Kera Sakti menggunakan simbol dan lambang khusus yang merepresentasikan identitas dan nilai-nilai perguruan. Lambang-lambang ini sering ditemukan pada atribut atau pakaian anggotanya.
4. Sistem Pelatihan: Perguruan ini memiliki sistem pelatihan yang melibatkan tahapan peringkat atau tingkatan. Sistem ini membantu mengatur perkembangan anggota sesuai dengan kemampuan dan pengalaman mereka.
5. Ritual dan Tradisi: Silat Kera Sakti mungkin melibatkan anggotanya dalam berbagai ritual atau tradisi selama latihan atau perayaan tertentu. Ini dapat mencakup upacara kehormatan atau perayaan budaya.
6. Komunitas dan Jaringan: Anggota Silat Kera Sakti dapat terlibat dalam komunitas dan jaringan yang memperkuat ikatan persaudaraan di antara mereka.
Ini dapat mencakup partisipasi dalam acara-acara silat, pertemuan, atau kerjasama dengan perguruan lain.
Meskipun Pencak Silat memiliki akar tradisional yang kuat, perkembangannya mencakup aspek-aspek modern untuk menjawab tuntutan zaman. Pencak Silat tidak hanya dianggap sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai sarana pelestarian budaya dan identitas nasional. (*)
Berasal dari Kota Madiun, Ini Perbedaan PSHT dan IKSPI Kera Sakti
4 Januari 2024 23:00 4 Jan 2024 23:00


Tags:
PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate IKSPI Kera Sakti Silat bela diri Indonesia perbedaan PSHT dan Kera Sakti pencak silatBaca Juga:
Silat Surabaya Target 7 Emas di Porprov Jatim 2025Baca Juga:
Trending Sepekan: Rumah Warga Jombang Terancam Diambil Perusahaan hingga Spesialis Rumah Subsidi Hadir di MalangBaca Juga:
Bangun Kesadaran Hukum Sejak Dini, PSHT Blitar Gandeng Polres dalam Edukasi SiswaBaca Juga:
PSHT Bersiap Sowan Massal ke Kemenkumham, Tuntut Eksekusi PutusanBaca Juga:
Ketua Umum PSHT Ajak Warga Kembali Nyawiji Lewat Halalbihalal di BlitarBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

19 Mei 2025 19:30
Tips Dapat Beasiswa Kuliah di Australia dari Dosen Unair: Dibantu Cari Kampus, Peluang Diterima Besar

19 Mei 2025 18:50
Reses DPRD Kota Surabaya, Cahyo Siswo Bakal Penuhi Permintaan Warga soal Alat Pemadam Kebakaran

19 Mei 2025 18:40
Wamenaker Terima Laporan BUMN Tahan Ijazah Pegawai

19 Mei 2025 12:14
Lomba Memancing di Surabaya Perebutkan Hadiah hingga Rp600 Juta

19 Mei 2025 11:56
Kanker Usus Ancam Generasi Muda, Dosen Unair Ungkap Gejalanya

18 Mei 2025 21:20
Pakar Unair Sebut Premanisme Muncul Akibat Kurangnya Lapangan Pekerjaan

Trend Terkini

13 Mei 2025 16:47
Pertama! Wali Kota Madiun Maidi Sulap Bukit Sampah Jadi Destinasi Wisata Piramida Mesir

18 Mei 2025 17:16
Car Free Day Diprotes, Kades Sekitar Stadion Kraksaan Tak Terima

14 Mei 2025 22:00
Penertiban TikTokers di Jembatan Ampera: Antara Ketertiban dan Potensi Promosi Kota

18 Mei 2025 12:40
Tujuh Pasangan Tak Sah Terjaring Razia di Kosan Pacitan, Satu Masih Pelajar

15 Mei 2025 18:25
Dinas Dukcapil Sleman Pindah ke Gedung Baru untuk Tingkatkan Pelayanan
Trend Terkini

13 Mei 2025 16:47
Pertama! Wali Kota Madiun Maidi Sulap Bukit Sampah Jadi Destinasi Wisata Piramida Mesir

18 Mei 2025 17:16
Car Free Day Diprotes, Kades Sekitar Stadion Kraksaan Tak Terima

14 Mei 2025 22:00
Penertiban TikTokers di Jembatan Ampera: Antara Ketertiban dan Potensi Promosi Kota

18 Mei 2025 12:40
Tujuh Pasangan Tak Sah Terjaring Razia di Kosan Pacitan, Satu Masih Pelajar

15 Mei 2025 18:25
Dinas Dukcapil Sleman Pindah ke Gedung Baru untuk Tingkatkan Pelayanan

