KETIK, MALANG – Berdoa bukan hanya menjadi ibadah yang dianjurkan sebagai bentuk ketaatan manusia. Berdoa juga merupakan sarana komunikasi umat manusia dengan penciptanya. Ketika berdoa, khususnya umat islam, sering kali dilakukan dengan menengadah atau mengangkat kedua tangan.
Ternyata ada alasan tersendiri mengapa berdoa dilakukan dengan gaya seperti itu. Terdapat beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah juga berdoa dengan mengangkat kedua tangannya.
Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Abu Musa AS yang memiliki arti:
“Berkatalah Abu Musa al-Asy’ariy: ‘Berdoalah Nabi saw dengan mengangkat kedua tangannya, dan saya melihat putihnya kedua ketiaknya’. Dan Ibnu ‘Umar berkata: ‘Nabi saw mengangkat kedua tangannya (dan berdoa): Ya Allah, sungguh saya mohon kepada-Mu terbebas dari apa yang dilakukan oleh Khalid. Berkatalah Abu ‘Abdillah; ‘berkatalah al-Uwaisiy: diceritakan kepadaku oleh Muhammad bin Ja’far, dari Yahya bin Sa’id dan Syuraik, keduanya mendengar Anas, dari Nabi saw (bahwa beliau) mengangkat kedua tangannya (ketika berdo’a) hingga aku melihat putihnya kedua ketiaknya.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhariy, kitab ad-Da’awat, IV:68).
Juga hadis yang diriwayatkan oleh sahabat nabi lainnya, yang berarti:
“Diceritakan kepada kami oleh ‘Utsman bin Syaibah, diceritakan kepada kami oleh Thalhah bin Yahya, diceritakan kepada kami oleh Yunus, dari az-Zuhriy, dari Salim, dari Ibni ‘Umar ra, bahwa dia (Ibni ‘Umar) melempar jamrah yang dekat (pertama) dengan tujuh kerikil sambil bertakbir pada akhir setiap lemparan kerikil, lalu maju hingga pada tempat yang rata dan berdiri menghadap qiblat dengan berdiri lama dan berdoa dengan mengangkat kedua tangannya. Lalu melempar jamrah wustha (kedua), lalu mengambil arah sebelah kiri dan menginjak tanah yang datar dan berdiri menghadap qiblat dengan lama berdiri, dan berdoa dengan mengangkat kedua tangannya dan berdiri lama, lalu melempar jamrah ‘aqabah (ketiga) dari arah lembah dan tidak berhenti di situ, kemudian meninggalkan tempat itu dan berkata: ‘Demikianlah saya melihat Nabi saw mengerjakannya’.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy, Kitab al-Hajj, bab mengangkat kedua tangan, I:198).
Kedua hadis tersebut menunjukkan peristiwa ketika Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya saat melemparkan kerikil di jamrah selama pelaksanaan ibadah haji, dan juga ketika memohonkan ampunan bagi Ubaid bin Abi Amir.
Namun, diketahui bahwa mengangkat kedua tangan untuk berdoa, bukanlah hal yang wajib. Majels Tarjih Muhammadiyah telah menetapkan bahwa mengangkat kedua tangan saat berdoa adalah sunnah atau mustajab, yakni dianjurkan namun bukan hal yang wajib. (*)