KETIK, YOGYAKARTA – Puluhan warga berduyun-duyun membersihkan makam Tegal Mulyo, Tegal Krapyak, Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu, (18/2/2024). Bersih-bersih makam merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan.
Semua lapisan masyarakat membersihkan makam. Mulai dari bapak- bapak maupun ibu - ibu termasuk pemuda serta anak-anak. Bersih makam dan doa bersama bagi para leluhur merupakan kegiatan rutin dilaksanakan di bulan ruwah sekaligus menyambut bulan Ramadan.
Mereka menyebutnya, ruwahan dan nyadran. Yakni, tradisi yang menggabungkan konsep kepercayaan adat dengan ajaran agama Islam. Ruwahan merupakan tradisi kebudayaan Jawa untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Sedangkan Nyadran adalah rangkaian budayanya, mulai dari pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan kenduri.
Karena kegiatan bersih-bersih makam dan doa adalah tradisi masyarakat Dusun Sedan untuk menghormati, memuliakan dan mendoakan para leluhur serta keluarga mereka yang sudah wafat.
Selain itu kegiatan tersebut sekaligus bisa menjadi sarana dalam menjaga kerukunan dan silaturahmi antar warga Dusun Sedan sehingga patut dilestarikan.
Salah satu warga Sedan, Ponidi bersama kedua anaknya dan mertuanya ikut bersih makam dan mendoakan istrinya yang telah wafat sekitar akhir bulan Desember 2023 lalu.
"Harapannya kegiatan bersih makam dan doa bersama untuk para leluhur serta keluarga yang telah meninggal dunia tetap dilestarikan bagi generasi selanjutnya nanti," ujarnya.
Sedangkan Dukuh Sedan Miyarno menambahkan kegiatan ini untuk menyambut bulan ruwah atau bulan Syaban sekaligus sambut bulan puasa yang akan tiba sebulan lagi.
"Kegiatan bersih makam dan doa ini diikuti warga dari RT 01 hingga RT 01 dan dimulai pukul 06.00 WIB hingga selesai sekitar pukul 07.30 WIB," sebutnya. (*)