KETIK, SURABAYA – Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan petir di Kota Surabaya dan wilayah Provinsi Jawa Timur menandai mulai musim penghujan.
Hal ini sesuai diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika. Hujan dan petir diperkirakan terjadi di Kota Surabaya dan wilayah Jawa Timur sampai Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pada saat musim hujan kondisi cuaca didominasi oleh hujan ringan hingga intensitas tinggi, petir dan angin kencang sesaat. Bisa juga terjadi angin puting beliung seperti yang terjadi pekan lalu di Jalan Dharmahusada, Surabaya.
Kejadian ini mengakibatkan puluhan pohon roboh dan beberapa rumah rusak diterjang angin puting beliung. Sementara hujan deras disertai petir disebabkan oleh perbedaan yang sangat besar antara awan dengan permukaan bumi.
“Petir lebih sering terjadi di wilayah atmosfer yang tidak stabil di daerah tropis yang banyak uap air dan perbedaan suhu yang signifikan,” kata Swasti Ayudia P, Prakirawan stasiun BMKG Juanda, Sidoarjo ketika dihubungi Ketik.co.id, Jumat, 6 Desember 2024.
Dia menjelaskan hujan lebat bisa terjadi setiap saat. Misalnya, turun hujan pagi, siang atau malam hari. Hal ini akan berlangsung sampai hari Natal dan Tahun Baru.
“Pada musim hujan sekarang masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi," pinta Ayunda.
Berdasarkan catatan BMKG, hujan lebat bila menunjukkan angka lebih 4 mm per jam atau kurang dari 8 mm per jam. Hujan sangat lebat lebih 8 mm per jam. Sedangkan gerimis kurang dari 2 mm per jam.
Seperti diketahui bencana hidrometeorologi adalah suatu fenomena bencana alam atau proses yang merusak atmosfer, bila hal ini berakibat fatal bagi kehidupan manusia.
Bencana Hidrometeorologi terjadi akibat cuaca ekstrem atau perubahan iklim yang bisa merusak lingkungan dan infrastruktur. Bencana ini bisa disebabkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, cuaca hujan, temperatur angin dan kelembaban.(*)