KETIK, SURABAYA – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang di wilayah Jawa Timur dan kota Surabaya, salah satu penyebabnya adalah akibat bibit siklon tropis 97S.
Bibit siklon tropis tersebut terpatau oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda, Sidoarjo.
Prakirawan BMKG Juanda Aris Krisna yang dihubungi Ketik.co.id menjelaskan, siklon tropis tersebut terpantau pada posisi 97 derajat lintang selatan.
Sedangkan bibit siklon tropis 97S merupakan perkembangan dari suspect area yang terpantau di sebelah selatan Nusa Tenggara sejak 3 Januari 2025.
“Berdasarkan analisis tanggal 8 Januari 2025 pagi hari bibit siklon tropis posisinya berada di wilayah Samudera Hindia selatan Banten. Tepatnya pada 12.4 derajat LS 106.6 derajat BT,” jelas Aris.
Dia menjelaskan, saat ada siklon tropis 97S kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam dan tekanan minimum 1007 hPa.
“Akibat bibit siklon 97S turun hujan dengan intensitas sedang-lebat terjadi peningkatan angin serta gelombang di perairan Jawa Timur,” kata Aris.
Siklon 97S terus bergerak ke arah barat daya, sasarannya ke arah Samudera Hindia barat daya Banten. Siklon ini terus menjauhi wilayah Indonesia, sehingga dalam waktu 24 hingga 72 jam ke depan semakin rendah.
Berdasarkan catatan BMKG siklon tropis adalah badai yang mempunyai kekuatan besar. Sementara radiusnya bisa mencapai 150 hingga 200 km.
Bibit siklon tropis biasanya terbentuk di atas lautan yang luas. Pada saat terbentuk bibit siklon tropis suhu pada permukaan air laut terasa lebih dari 26.5 derajat Celcius.
Bibit siklon tropis merupakan suatu fenomena yang berkaitan dengan kondisi cuaca. Nah, kondisi inilah menyebabkan terjadinya kumpulan awan serta badai yang terbentuk di atas perairan hangat.
Siklon tropis tercatat tidak terjadi di Indonesia. Sebab, menurut klimatologi wilayah, Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa.(*)