KETIK, KEDIRI – Bos rokok merk Tajimas Deny Widyanarko resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Kediri pada Pilkada 2024 melalui Partai Demokrat, Sabtu (11/5/2024) siang.
Deny datang ke Kantor DPC Partai Demokrat dengan memakai blangkon hijau dan kemeja putih. Bos Rokok Tajimas itu sekaligus orang pertama yang mengambil berkas dan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Bupati Kediri.
"Hari ini saya menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon Bupati Kediri ke Partai Demokrat. Pengembalian formulir ini sebagai bentuk komitmen saya untuk maju dalam Pilkada 2024," kata Deny.
Ada beberapa alasan Deny daftar ke Partai Demokrat. Salah satunya, ialah sesuai dengan namanya yakni Demokrat, Deny meyakini partai tersebut menjunjung tinggi asas-asas dan marwah demokrasi. Tak hanya itu, ia menilai Partai Demokrat akan memperjuangkan bagaimana demokrasi bisa berjalan dengan baik di wilayah Kabupaten Kediri.
"Sesuai dengan namanya, saya yakin Partai Demokrat ini menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi," urainya.
Partai Demokrat sendiri adalah partai kedua untuk Deny dalam penjajakan restu dan rekomendasi untuk maju sebagai calon Bupati Kediri. Sebelumnya Deny telah melamar dan mengembalikan formulir pendaftaran lewat Partai Nasdem pada Senin (6/5/2024) lalu.
Disinggung soal apakah Deny tertarik untuk mendaftarkan diri sebagai calon independen, dia mengaku masih akan berusaha untuk mendapatkan rekomendasi dari partai politik.
"Kita ada namanya instrumen partai politik dan saya yakin partai politik di Kabupaten Kediri ini masih mempunyai politik identitas untuk menjaga marwah demokrasi itu sendiri," tegasnya.
Terpisah, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kediri Muhammad Zaini mengatakan pihaknya mengapresiasi atas upaya pendaftaran dari Bos Rokok Tajimas, Deny Widyanarko. Zaini menyebut, Deny adalah orang pertama yang mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Bupati Kediri di partainya.
"Saya sangat senang dan mengapresiasi Pak Deny terkait pengembalian formulir pendaftaran ini. Kami akan ajukan untuk proses lebih lanjutnya. Sebenarnya ada dua yang sudah mengambil, tapi baru satu yang mengembalikan," ungkapnya. (*)