KETIK, MADIUN – BPBD Jatim menggelar Rapat Koordinasi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) yang digelar pada 28 dan 29 November 2023 di Madiun.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto. Antisipasi bencana hidrometeorologi menjadi bahasan dalam rakor.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto berharap kegiatan ini dapat mendorong penguatan Pusdalops PB se-Jatim untuk menanggulangi hidrometeorologi. "Khususnya dalam mendukung ketangguhan Kabupaten maupun Kota dalam menghadapi bencana,” tuturnya.
Sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB Nomor 15 Tahun 2012, perlu adanya suatu wadah untuk pembelajaran bersama dalam meningkatkan kapasitas dan penguatan Pusdalops PB kabupaten/kota di Jatim.
“Pusdalops PB tingkat Provinsi sampai dengan Kabupaten/Kota harus mampu mengelola data dan infosmasi dengan prinsip cepat dan tepat, akurat, koordinatif, kooperatif, transparansi dan akuntabel,” tegasnya.
Sementara Heru Wibowo mewakili Kabid Kedaruratan & Logistik BPBD Jatim mengungkapkan,.data Pusdalops BPBD Jatim periode Januari-Oktober 2023 telah terjadi 89 kejadian bencana di wilayah Jatim.
Kejadian ini mengakibatkan 5 orang meninggal, 7 orang luka-luka, serta berdampak pada 2.982 unit rumah rusak dan 39.810 KK terdampak.
Dalam rangka mengurangi dampak ancaman yang bisa terjadi kapanpun, perlu upaya meningkatkan pengolahan data dan validasi data.
Kecepatan dan penyajian informasi data saat terjadi bencana hingga fase pemulihan atau rehabilitasi dan rekontruksi juga diperlukan sebagai data mitigasi dalam fase pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di wilayah Jatim.
Heru berharap kegiatan ini bisa mewujudkan kesamaan persepsi dalam pengolahan informasi bencana.
"Serta peningkatan kemampuan SDM Pusdalops PB se-Jatim dalam melakukan pengumpulan dan penyusunan informasi bencana,” pungkasnya. (*)
BPBD Jatim Gelar Rakor Bahas Kapasitas Pengolah Data Kebencanaan
Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Mustopa
28 November 2023 06:01 28 Nov 2023 06:01