Brigjen Putu Putera Sadana, Sosok Jenderal Nyentrik Hobi Kerokan di Pinggir Jalan hingga Dekat Kaum Gen Z

Oleh: Kiagus Firdaus

12 Maret 2024 06:47 12 Mar 2024 06:47

Thumbnail Brigjen Putu Putera Sadana, Sosok Jenderal Nyentrik Hobi Kerokan di Pinggir Jalan hingga Dekat Kaum Gen Z Watermark Ketik
Brigjen Putu Putera Sadana saat tertangkap kamera sedang pijat di pinggir jalanan Jakarta. (Foto: Dok. Ketik.co.id)

KETIK, JAKARTA – Bagi seorang TNI-Polri, menyandang 'bintang' di pundak adalah sebuah prestise, bahkan prestasi yang tak semua anggota bisa mendapatkannya. 

Tak seperti polisi kebanyakan lainnya. Sosok Jenderal Polri bintang satu ini memiliki kebiasaan anti mainstream (hal unik di luar kebiasaan orang pada umumnya).

Jenderal nyentrik itu adalah Brigjen Pol Putu Putera Sadana. Putu merupakan salah satu perwira tinggi di Baharkam Polri. 

Kini, Brigjen Putu ditugaskan menjadi Stafsus Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Putu melekat pada tugas-tugas khusus mengawal RI 5.

Selama mendampingi Bamsoet, Putu juga sering menjadi pembicara dalam acara sosialisasi 4 pilar kebanggsaan. 

Meskipun sudah Jenderal bintang satu dan menjadi Stafsus RI 5, Putu tetap dikenal sebagai sosok polisi nyentrik. Ia sama sekali tak mengurangi kebiasaannya menjadi pribadi sederhana yang hobi menyantap pecel lele di pinggir jalan.

Bahkan dalam beberapa momen, pria asal Bali itu kerapkali ketika sedang bertugas pengamanan di lapangan dan sudah selesai, melihat ada tukang kerok keliling langsung memanggilnya meminta untuk dikerokin di pinggir jalan tanpa gengsi, karena memang kehujanan dan kepanasan saat bertugas bisa menyebabkan masuk angin.

Foto Suwono tukang pijat saat sedang mengerok Brigjen Putu Putera Sadana hingga nampak merah.Suwono tukang pijat saat sedang mengerok Brigjen Putu Putera Sadana hingga nampak merah.

Barangkali hanya Putu Jenderal polisi di Indonesia yang hobi kerokan di pinggir jalan. Entah apa maksudnya. Dalam video beredar, Putu tampak santai dan mengobrol dengan tukang kerok. Tanpa sekat, ia layaknya orang sipil yang sudah menjadi langganan kerokan di pinggir jalan.

Termasuk kebiasaan makan pecel lele (lalapan) di warung sederhana pinggir jalan. Saking hobinya, dia punya dua langganan di Jakarta. Kalau siang di Jalan Senopati Jaksel. Kalau malam samping Mabes Polri. Semuanya di pinggir jalan dan bukan restoran mewah. 

"Emang kita makan bayarnya pakek gengsi? Simple aja. Itu sudah gaya saya. Enggak ada rencana. Memang hobi dan kebiasaan," kata Putu saat berbincang dengan Ketik.co.id. 

Mantan Kapolsek Denpasar Bali itu juga sering jalan di Car Free Day (CFD) dan membeli kaos di kaki lima atau pasar pagi. Pria itu suka mendadak hunting baju-baju yang dijual di pinggir jalan. 

"Saya pun untuk pakaian tidak pernah mematok harus yang branded, apa yang ada dan nyaman dipakai itu yang saya beli," imbuhnya. 

Putu memiliki prinsip pelayanan yang dijalankan yakni enjoy dan happy. Dua kata ini bagi Putu adalah konsep yang harus dihadirkan dalam sebuah pelayanan, termasuk pelayanan kepolisian. 

Paradigma pelayanan, lanjut Putu, harus memiliki setidaknya dua unsur enjoy (menikmati) dan hasilnya happy (sama-sama bahagia). 

"Simpel aja dalam melayani. Enjoy agar hasilnya happy untuk everybody. Enjoy artinya ikhlas, tidak mempersulit, niatkan membantu. Hasilnya every body happy," ungkap pria lulusan SMAN 24 Jakpus itu.  

Pernah suatu momen, bahkan beberapa kali dilakukan, saat bertemu dengan demonstran, Putu kerapkali membaur dengan mereka. Demonstran itu disapa dan diajak makan bareng di tempat pedagang kali lima. 

Polisi yang identik kaku, berbahasa formal, dan menyeramkan nampaknya tak terlihat pada seorang Brigjen Putu. Dia hadir dengan bahasa gen Z, mudah diterima kalangan anak muda. 

Brigjen Putu saat menjabat Kabidkum Polda Metro Jaya sempat viral namanya lantaran hampir setiap hari muncul di live televisi nasional. 

Ya. Dia yang memimpin dan memenangkan praperadilan atas kasus Eks Ketua KPK Firli Bahuri. Ada hal unik yang ia kenang ketika berhadapan dengan awak media (wartawan). 

"Setiap saya doorstop dengan rekan-rekan wartawan, saya balik. Biasanya kebanyakan pejabat jawab 'sudah ya', tapi kalau saya balik 'ada lagi gak'. Sampai wartawan bingung mau tanya apa lagi. Saya melayani dengan enjoy agar semua happy," beber Lulusan pendidikan FBI di Amerika itu. 

Brigjen Putu Putera Sadana memang dikenal sebagai sosok polisi berprestasi. Bahkan pria lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) itu pernah membawa misi perdamaian PBB di Bosnia selama setahun (98-99). 

Tentu tak mudah bisa menjadi utusan Indonesia untuk membawa misi perdamaian di kelas dunia. Salah satu syaratnya harus lihai bahasa inggris dan pandai diplomasi. 

Walau nyentrik seperti di atas, jangan dikira Brigjen Putu ini orang biasa biasa saja, hampir semua artis bersahabat dengannya.

Foto Brigjen Putu Putera Sadana bersama istri saat foto bersama Komjen Fadil Imran Kabaharkam Polri usai pelantikan.Brigjen Putu Putera Sadana bersama istri saat foto bersama Komjen Fadil Imran Kabaharkam Polri usai pelantikan.

Ia sering terlihat bersama artis-artis ternama seperti Atta Halilintar, Raffi Ahmad, dan Jennifer Ipel, dan banyak artis ibu kota dekat dengan Brigjen Putu.

Tujuannya untuk menjadikan teman-teman artis sebagai upaya menjalin silaturahmi dan mengajak mereka menjadi influencer Polri agar Polri lebih dikenal melayani dan mengayomi dengan baik. 

Brigjen Putu, Jenderal polisi nyentrik dengan hobi dan kebiasaan unik, membuat dirinya dikenal akrab hingga tak segan menyapa serta ngobrol dengan anggota-anggota Polri yang di bawahnya seperti petugas pos penjagaan dan lainnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Putu Putera Sadana Brigjen Putu Putera Sadana Jenderal Putu Putera Mabes Polri Baharkam Polri Jenderal Polisi Polisi nyentrik Jenderal nyentrik Kerokan Polisi bali Gen Z