KETIK, SIDOARJO – Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana melontarkan tantangan dan harapan kepada pejabat-pejabat Pemkab Sidoarjo. Setelah mendengarkan presentasi mereka, Bupati Subandi maupun Wabup Mimik Idayana menggali lebih dan melontarkan tantangan.
Pada Senin (17 Maret 2025), Sekretaris Daerah Dr Fenny Apridawati menyampaikan paparannya terkait program-program dan inovasinya dalam menjalankan tugas sebagai Sekda. Materi presentasi Sekda Fenny dinilai bagus oleh para evaluator.
Misalnya, Prof Bagung Suyanto memuji kemampuan Sekda Fenny dalam menjabarkan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo. Sekda Fenny menyampaikan pendekatan hexahelix dalam pelaksanaan pembangunan. Melibatkan pemerintah, industri, perguruan tinggi, masyarakat, media massa, dan lingkungan hidup.
Sekda Fenny juga punya pandangan ke depan tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Pemkab Sidoarjo masa depan. Harus jago IT, bahasa asing, hospitality, networking, dan entreprenurship.
”SDM merupakan modal dasar. Tidak harus banyak, namun berkualitas. Pelatihan dan pengembangan SDM harus terus dilakukan,” kata Sekda Fenny dalam paparannya.
Bupati Subandi bersama Prof Bagong Suyanto dan Prof Seger Handoyo saat menjadi menjadi evaluator paparan tentang Akselerasi Penangan Masalah Prioritas Menunjang Visi Misi Kepala Daerah di Pendopo Delta Wibawa pada Senin (17 Maret 2025). (Foto: Kominfo Sidoarjo).
Peran seorang sekretaris daerah (Sekda) hadir sebagai panglima ASN yang transformasional, mampu mengoordinasikan SDM, menguatkan sinergi dan kolaborasi antar-OPD dan hexahelix (pemerintah, industri, perguruan tinggi, masyarakat, media massa, dan lingkungan hidup).
Bupati Sidoarjo Subandi pun memberikan tantangan kepada Sekda Fenny. Sebagai seorang ”Panglima ASN” di Pemkab Sidoarjo. Bahwa seorang Sekda tidak boleh punya rasa takut. Ada persoalan segera disikapi, segera ditindaklanjuti.
”Sekda ibarat suami-istri dengan kepala daerah. Kalau ada persoalan harus memberikan masukan,” ungkap Bupati Sidoarjo Subandi.
Bupati-Wakil Bupati punya 14 program. Sekda harus berpikir bagaimana caranya 14 program itu bisa selesai. Harus dijalankan. Kalau ada perbedaan pendapat antara kepala daerah dan kepala OPD, harus disampaikan. Tidak apa-apa. Itu bagus.
Sebagai panglina ASN, Sekda sebagai nakhodanya bupati tidak boleh lemah. Kritikan wajar. Bupati adalah pelayan. Juragannya adalah rakyat Sidoarjo.
”Baik atau buruk dipaido sudah biasa. Itu vitamin bagi kita,” ungkap Bupati Subandi.
Sekda Fenny diharapkan mampu menjalankan tugasnya sebagai nakhoda ASN di Sidoarjo. Tidak perlu ada rasa khawatir terkait kinerja dirinya sebagai sekretaris daerah. Harmonisasi antara bupati dan wakil bupati sudah ditata sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
”Tinggal Bu Sekda pinter-pinter ngeramut. Tahu karakter kepala daeran dan wakil kepala daerah,” ujar Bupati Subandi.
Yang tidak kalah penting, Sekda Fenny diingatkan untuk selalu tahu kinerja masing-masing OPD. Juga sampai kecamatan-kecamatan. Bagaimana manajemen camat dalam menakhodai kepala-kepala desa. Bagaimana mereka mendukung visi dan misi bupati.
Bupati Subandi juga menegaskan pentingnya peran Sekda Fenny Apridawati dalam tata kelola keuangan daerah. Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo ingin selamat dalam menjalankan tugas.
Sekda sebagai ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) harus pandai dalam manajemen anggaran. Apalagi sekarang ada efisiensi anggaran terkait Inpres No. 1 Tahun 2025. OPD kadang tidak mau ada pemotongan anggaran. Padahal, itu adalah perintah presiden. Harus dilakukan.
Tidak perlu ada rasa takut menghadapi itu. Tinggal Sekda berkomunikasi dengan bupati dan wakil bupati. Bahwa OPD ini seperti ini. Orangnya seperti ini. Walaupun baik kepada pimpinan, tapi manajemennya tidak.
”Tahun depan akan kita evaluasi. Kita bisa mengoreksi,” tegas Bupati Subandi.
Bupati Subandi menyatakan terima kasihnya kepada Sekda yang telah bekerja keras. Melakukan berbagai perubahan untuk kemajuan Kabupaten Sidoarjo.
Sekda Dr Fenny Apridawati menyampaikan paparan tentang Akselerasi Penangan Masalah Prioritas Menunjang Visi Misi Kepala Daerah di Pendopo Delta Wibawa pada Senin (17 Maret 2025). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id).
Menanggapi tantangan itu, Sekda Fenny menyatakan dirinya menerima berbagai masukan dari Bupati Subandi. Siap melakukan kolaborasi, kerja sama, kemitraan dengan berbagai pihak. Secara hexahelix.
Dia menanggapi secara khusus tentang harapan bahwa Bupati dan Wakil Bupati selalu selamat dalam menjalankan tugas. Harapan itu, rupanya, disaksikan oleh Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tekad dan harapan bupati diapresiasi.
Kepada Bupati Subandi, Sekda Fenny menyatakan siap memenuhi harapan tersebut. Selamat dunia akhirat. Dia bertekad tidak akan main-main dalam program-program. Selalu melaksanakan program-program sesuai regulasi. Harus pula bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Sekda Fenny juga menyatakan dirinya telah melaksanakan perintah untuk merancang grand design dan master plan. Bekerja sama dengan ITS. Khususnya pakar dan ahli penataan wilayah dan tata kota.
”Dalam waktu tidak terlalu lama, terwujud harapan Bupati Subandi untuk memiliki grand design dan master plan pembangunan Kabupaten Sidoarjo yang lebih baik,” pungkas Sekda Fenny Apridawati. (*)
