KETIK, PROBOLINGGO – Pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan mulai menuai protes. Sejumlah pedagang menduga protes tersebut karena dasar sentimen pribadi dan menolak kemajuan Kraksaan sebagai ikon pusat pemerintahan Kabupaten Probolinggo.
Protes yang mencuat, terkait terganggunya akses bagi ambulance yang hendak menuju RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Sebab, pelaksanaan CFD menutup akses jalan di sisi timur stadion.
Kades Sumber Lele, Kecamatan Kraksaan, Supriyanto kepada ketik.co.id mengatakan, sejauh ini pelaksanaan CFD tidak mengganggu ketertiban umum dan kepentingan masyarakat umum.
"Saya atas nama masyarakat, tidak terima dengan protesan tersebut. Sebab, itu kesannya mengada-ada. Selama ini, sudah tersedia satgas khusus yang mengawal ambulance untuk melewati keramaian CFD," sergahnya kepada ketik.co.id, Minggu, 18 Mei 2024.
Selain itu, akses menuju RSUD Waluyo Jati bukan satu satunya yang melewati Jalan di timur stadion.
"Dari arah barat, bisa melintasi Jalan Gus Dur. Sisi Timur bisa melewati Jalan RS Graha Sehat. Kami atas nama masyarakat baik Sumberlele, Kebon Agung dan Alassumur merasa bersyukur ada car free day, karena mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar," jelasnya.
Dikatakannya, CFD bisa juga berfungsi sebagai sarana pemerataan dan perluasan pusat kota Kraksaan ke arah timur.
"Kalau di alun-alun, maka tidak akan ada pemerataan," tandas Supriyanto.
Sementara itu, salah satu pedagang Lutfiah saat ditemui di lokasi, mengaku sangat bersyukur dengan adanya car free day yang digelar tiap Hari Minggu tersebut.
"Kalau ada yang protes, itu jelas karena sentimen. Kami bisa jualan dan dapat penghasilan ya karena ada car free day di stadion. Dulu di alun-alun sepi dan dagangan banyak basi," katanya.(*)