KETIK, JAKARTA – Sejalan dengan kemajuan teknologi, saat ini banyak sepeda motor yang sudah dilengkapi dengan beragam sensor untuk memudahkan mekanik dalam mengidentifikasi kerusakan. Salah satunya pada motor buatan Yamaha, yakni Aerox 155.
Motor ini merupakan keluarga Maxi Yamaha yang memiliki banyak penggemar. Hal ini tak lepas dari penampilan motor matic tersebut yang memiliki desain body sporty dengan lekukan tajam.
Sejalan dengan perkembangan zaman, motor ini sudah menerapkan teknologi terkini seperti sistem pembakaran injeksi, speedo meter digital, sistem pengereman ABS untuk tipe tertentu dan masih banyak lagi.
Akan tetapi dibalik kecanggihan yang dimiliki motor ini bukan tanpa kekurangan. Salah satu kekurangan yang sempat ramai dan dikeluhkan oleh konsumen adalah sering muncul kode 12 dan 14 yang menandakan kerusakan pada bagian tertentu.
Kode 12 pada Yamaha Aerox muncul sebagai indikasi ketidakseimbangan antara bagian pengisian dan beban listrik pada motor. Beberapa penyebabnya melibatkan masalah pada Crank Position Sensor, yang dapat membuat motor mati mendadak dan tidak dapat dinyalakan kembali.
Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah soket spul yang gosong akibat korsleting, yang bisa terjadi jika motor pernah terendam banjir atau terpapar air.
Sedangkan untuk kode 14 biasanya merujuk pada kerusakan bagian tegangan output di sensor atau malfungsi pada sensor, terutama yang terletak di bagian Throttle Body.
Gangguan bisa berasal dari tegangan output sensor yang tidak stabil, malfungsi sistem lubang, atau kebocoran pada sensor.
Solusi untuk kode 14 melibatkan pengecekan bagian atas di Gigi Sentrik, di mana kemungkinan ada yang bergeser dari posisi semestinya.
Dengan melakukan penanganan yang tepat sesuai dengan saran perawatan yang diberikan, pemilik Yamaha Aerox dapat menghindari munculnya kedua kode error tersebut.(*)