KETIK, SURABAYA – Mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di bulan Februari, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Jawa Pelabuhan Tanjung Perak telah melakukan mitigasi untuk menjamin kelancaran pelayanan operasional terminal.
Langkah antisipasi atau mitigasi yang dilakukan antara lain, perantingan pohon, pembersihan gorong-gorong pada saluran pintu air Pelindo (Kalimas, TPS, Bozem), normalisasi tali air serta saluran, mengecek serta menambah penyediaan pompa-pompa air, instalasi listrik.
Bambang Hasbullah, Sub Regional Head Jawa PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Jawa mengatakan pihaknya juga rutin mengecek genset cadangan yang ada di berbagai titik di area pelabuhan yang berpotensi terdampak banjir rob. Termasuk berkoordinasi dengan seluruh pihak yang berkepentingan dalam hal antisipasi cuaca buruk ini.
“Untuk saat ini Pelabuhan Tanjung Perak sudah mempersiapkan segala upaya untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, kita juga sudah berkoordinasi aktif dengan pihak BMKG untuk update cuaca," jelas Bambang, Selasa 11 Februari 2025.
Bambang menambahkan pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB). Kerja sama ini penting untuk berjaga-jaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Pelabuhan Tanjung Perak juga gencar melakukan sosialisasi kepada para pengguna jasa yang berkaitan dengan penumpukan barang yang biasa memenuhi sekitar pinggir dermaga Pelabuhan Kalimas.
"Diharapkan para pengguna jasa dapat menempatkan barang-barangnya di tempat yang lebih aman seperti di gudang atau lapangan penumpukan yang telah disediakan," tambahnya.
Pelabuhan Tanjung Perak juga berupaya untuk menyiapkan arus alternatif bagi perpindahan kendaraan roda 2 maupun roda 4. Selain itu peringatan bagi kapal-kapal yang akan berlayar harus waspada dengan kecepatan angin di wilayah perairan mencapai 21 knot dengan tinggi gelombang 2,5 meter.
Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laporannya terbaru memprediksi bahwa adanya banjir rob (pesisir) di sejumlah wilayah Indonesia pada 7-28 Februari 2025.
Sejak tanggal 08 hingga 11 Februari 2025, gelombang di laut Jawa Timur masih tinggi antara 2,5 meter hingga 4 meter. Dan rentang ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter terjadi di Perairan Tuban, Perairan Lamongan, dan Perairan Gresik bagian utara.
"Kami harap cuaca buruk ini tidak terlalu berdampak pada operasional kami, namun apabila kemungkinan terburuk memang terjadi maka kami sudah menyiapkan antisipasi," pungkasnya. (*)