Cegah Terjadinya Korban Jiwa saat Bencana, BPBD Jatim Belajar Langsung ke Jepang

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Mustopa

7 Februari 2025 14:11 7 Feb 2025 14:11

Thumbnail Cegah Terjadinya Korban Jiwa saat Bencana, BPBD Jatim Belajar Langsung ke Jepang Watermark Ketik
Petugas BPBD Jatim belajar kebencanaan di Jepang, Jumat, 7 Februari 2025. (Foto: BPBD Jatim)

KETIK, SURABAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur belajar kebencanaan di Jepang untuk Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat atau Disaster Risk Reduction and Community Development (Disaster Prevention Education).

"Rasanya, semakin kita dalami materi yang diajarkan di sini, semakin tahu kekurangan yang kita lakukan di Jatim," ujar Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) Dadang Iqwandy, Jumat, 7 Februari 2025.

Petugas BPBD Jatim mulai memperlajari Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat atau Disaster Risk Reduction and Community Development (Disaster Prevention Education).

"Selama di sana, petugas BPBD Jatim belajar untuk mencegah terjadi korban jiwa saat terjadinya bencana," terang Dadang.

Dalam pembelajaran itu, petugas BPBD Jatim mendapatkan pembelajaran di dalam dan keluar kelas.

Pembelajaran dalam kelas dilakukan di area JICA Kansai Centre dengan menghadirkan berbagai pemateri, mulai dari kalangan pemerintah, akademisi, praktisi kebencanaan, hingga relawan PRB.

Sedangkan pembelajaran di luar kelas, dilakukan dengan mengunjungi Museum Gempa Besar di Hanshin (The Great Hanshin-Awiji Earthquake Memorial), Universitas Kyoto, meninjau pembelajaran kebencanaan di sekolah SD dan SMA Teknologi Nagao Kota Kobe, serta mengunjungi Kantor Penanggulangan Bencana di Prefektur Hyogo.

"Kesempatan ini kami manfaatkan dengan baik, sebagai antisipasi agar tidak ada korban jiwa dalam kebencanaan," beber Dadang.

Dadang menjelaskan, materi yang diberikan tentang upaya penerapan dan pendidikan PRB, mulai di lingkungan sekolah dasar (usia dini), menengah, hingga di lingkungan kampus dan masyarakat.

Lalu, tentang pemanfaatan fungsi EWS, upaya membangun kota tahan gempa, bangunan tahan gempa, serta bagaimana pemerintah membangun kerjasama dengan para relawan untuk membangun kapasitas masyarakat, dan beberapa materi lainnya.

"Alhamdulillah, pembelajarannya sangat bagus sekali. Tidak hanya teori, namun contoh dan aplikasi di lapangan juga sangat bagus. Kami juga diperlihatkan simulasi gedung tahan gempa dengan cara e-isolation," pujinya.

Ia berharap, berbagai materi dan pengalaman yang didapat Tim BPBD Jatim selama di Jepang, bisa diaplikasikan di Jawa Timur, utamanya, dalam membangun kapasitas masyarakat dan upaya pengurangan risiko bencana. (*)

Tombol Google News

Tags:

BPBD Jatim Jepang Belajar Kebencanaan bencana di jatim