Demo Driver Ojol Malang Raya, Protes Potongan Tarif Tidak Wajar

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

18 September 2023 07:58 18 Sep 2023 07:58

Thumbnail Demo Driver Ojol Malang Raya, Protes Potongan Tarif Tidak Wajar Watermark Ketik
Aksi demo drover ojek online di Balai Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Ratusan driver ojek online (ojol) se-Malang Raya menggelar aksi demonstrasi di Balai Kota Malang, Senin (18/9/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas ketidakpuasan driver ojol terhadap pemotongan tarif oleh pihak aplikator yang dinilai tidak wajar.

Salah satu perwakilan driver yakni Alex mengungkapkan, pemotongan tarif oleh aplikator tidak sesuai dengan ketentuan yang hanya 20 persen. Dari pihak aplikator mencantumkan sejumlah biaya tambahan yang akhirnya mengurangi pendapatan driver.

Menurut Alex pemotongan tersebut jika diakumulasikan bisa mencapai 50 persen.

"Pemotongan yang diharapkan driver itu sebesar 15 persen dari nilai yang tertera. Jika penumpang di aplikasi bayar Rp 20.000 maka harusnya langsung dipotong 15 persen. Bukan dipotong untuk biaya lainnya, baru setelah itu dipotong lagi 20 persen. Akan habis dan merugikan kita," ujar Alex saat ditemui Ketik.co.id.

Ia mengaku, penghasilan yang didapatkan masih belum cukup untuk memenuhi biaya hidup dan biaya perawatan kendaraan. Terlebih para driver tidak mendapatkan subsidi untuk perawatan kendaraan dari pihak aplikator.

"Seperti spanduk kita, istri driver online kurang sejahtera. Di mana kita mau merawat mobil saja susah, untuk oli, maintenance, itu sangat kurang, apalagi ban. Teman-teman banyak yang tidak bisa beli ban baru. Dulu pihak aplikator pernah memberi diskon dari pihak ketiga. Tapi yang kita butuhkan adanya pembagian yang adil," serunya.

Tak hanya Alex, Gruh Sniper selaku perwakilan dari Malang Online Bersatu (MOB) juga merasakan hal yang sama. Ia menuntut SK Gubernur Jawa Timur terkait tarif dasar untuk ojol dapat dipatuhi oleh pihak aplikator.

"Sesuai keputusan gubernur, tarif dasar Rp 3.800 per kilometer untuk roda empat harus diterima bersih oleh mitra. Sekarang ini masih jauh di bawah keputusan gubernur bahwa masih ada yang Rp 3.000, ini masih jauh dari keputusan gubernur," jelasnya.

Demo tersebut juga diwarnai dengan mogok beroperasi selama 24 jam. Namun pada siang tadi, jajaran Pemkot dan DPRD Kota Malang telah menemui demonstran dan melakukan audiensi di gedung Balai Kota Malang.

Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin, menyatakan siap mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi driver ojol. Mereka berkomitmen mencari solusi yang sesuai dengan keputusan gubernur untuk mendukung kesejahteraan para driver. 

"Kami siap menampung dan memperjuangkan seluruh aspirasi yang disampaikan. Sadar atau tidak bahwa kami warga Kota Malang, wakil warga Kota Malang, melihat betapa besar jasa driver ojol dalam memberikan kontribusi terhadap keberlangsungan aktivitas, ekonomi yang ada di Kota Malang," jelas Fathol.(*)

Tombol Google News

Tags:

demo ojol ojol kota malang Ojek online ojol protes Driver Ojol Kota Malang