KETIK, PACITAN – Kebakaran melahap dapur rumah Srinatun, warga RT 3 RW 6 Dusun Siwilan, Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, Kamis, 12 September 2024, sekitar pukul 08.00.
Sumber api diduga berasal dari tungku masak yang belum sepenuhnya padam ketika ditinggalkan pemilik rumah pergi ke sawah.
Srinatun, yang masih terguncang, menjelaskan bahwa sebelum berangkat, dia sudah memastikan api di tungku dimatikan dan disiram air.
“Saya habis masak, sudah saya matikan dan siram dengan air. Tapi ternyata masih ada bara yang tersisa,” ungkapnya.
Asap pekat dari dapur menarik perhatian tetangga, yang bergegas mendatangi rumah Srinatun dan berusaha memadamkan api menggunakan ember. Namun, besarnya kobaran api membuat upaya mereka sulit membuahkan hasil.
Eko Purwanto, Kepala Dusun Siwilan, menjelaskan bahwa kebanyakan warga saat itu sedang berada di ladang, sehingga hanya ibu-ibu yang berada di rumah dan langsung berusaha memadamkan api.
“Setelah warga mulai dihubungi, beberapa langsung datang. Untungnya, api bisa dijinakkan sebelum pemadam kebakaran tiba,” terangnya.
Menurut Eko, bara api yang belum sepenuhnya padam diduga tersulut kembali oleh tiupan angin kencang, fenomena yang sering terjadi di musim kemarau. Kondisi ini membuat api cepat merambat ke seluruh dapur.
Tak lama setelah itu, dua unit mobil pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pacitan tiba di lokasi. Komandan Tim Damkar, Yulianto, menyatakan pihaknya segera bergerak setelah menerima laporan dari warga.
“Syukurlah warga sudah berupaya keras, sehingga api berhasil dipadamkan sebelum merembet ke bagian rumah lain,” ujar Yulianto.
Kebakaran ini tak menelan korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp3 juta, dengan sebagian besar peralatan dapur hangus terbakar. (*)
