KETIK, BLITAR – Dua orang pencari pasir tradisional tertimbun longsoran tebing di kawasan Sungai Kaliputih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, pada Minggu 16 Februari 2025 siang. Kedua korban yang diketahui bernama NK (45) dan RM (31) masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan.
Kasubsi PIDM SIHUMAS Polres Blitar, IPDA Putut Siswahyudi, menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB dan pertama kali dilaporkan satu jam kemudian, pukul 13.30 WIB.
Menurut keterangan saksi, kedua korban berangkat ke aliran Sungai Kaliputih sekitar pukul 06.30 WIB untuk mencari pasir dan batu sertu, yang merupakan mata pencaharian mereka sehari-hari. Mereka bekerja dengan cara membuat lubang atau kantongan untuk menampung pasir, yang kemudian diangkat ke permukaan.
Namun, saat mereka sedang menaikkan pasir dari kantongan, tiba-tiba tebing setinggi kurang lebih 50 meter yang berada di sebelah barat sungai longsor dan menimbun keduanya.
Melihat kejadian ini, para saksi segera meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan upaya penyelamatan.
“Mengetahui hal tersebut, kemudian para saksi segera memberitahukan kepada orang-orang yang berada di kawasan aliran Sungai Kaliputih. Secara bersama-sama, mereka berusaha menggali timbunan tanah dengan bantuan alat berat ekskavator dan mesin semprot diesel,” jelas IPDA Putut Siswahyudi.
Petugas kepolisian bersama warga dan tim penyelamat terus berupaya menggali longsoran tanah untuk menemukan kedua korban. Namun, hingga pukul 19.50 WIB, upaya pencarian masih belum membuahkan hasil.
“Mengingat cuaca hujan, untuk sementara proses pencarian korban dihentikan,” ujar IPDA Putut Siswahyudi.
Berdasarkan hasil sementara penyelidikan, longsor diduga terjadi karena kondisi tanah yang labil.
“Material tebing sungai ini merupakan pasir dari Gunung Kelud, sehingga rawan longsor, terutama karena bagian bawah tebing pasirnya diambil secara manual oleh para pencari pasir,” ungkapnya.
Hingga berita ini tayang, pencarian korban kembali dilanjutkan.(*)