KETIK, BATU – Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Kota Batu melakukan penandatanganan MoU dengan 6 pemilik usaha mikro di Kota Batu. Penandatanganan MoU ini untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif.
Ketua DPC Gekrafs Kota Batu, Yanuar Baihaqi menyampaikan MoU itu adalah bentuk keseriusan Gekrafs untuk memberi dukungan terhadap perkembangan industri ekonomi kreatif di Kota Batu.
"Penandatanganan MOU ini telah kita laksanakan pada Sabtu, 11 Januari 2025 lalu," katanya, Selasa 14 Januari 2025.
Yanu menjelaskan, Enam pemilik usaha mikro tersebut menerima fasilitas bantuan permodalan dan pelatihan setelah MoU. Mereka terpilih setelah melalui proses seleksi yang ketat. Yaitu sejak dimulainya program Gekrafs Batu PartnerUp : Pitching for Collaboration , september 2024 lalu.
"Animo terhadap program ini cukup tinggi. Sekitar 60 usaha mendaftarkan diri. Dalam proses penyaringan, peserta diwajibkan mengikuti berbagai pelatihan," terangnya.
Yanu memaparkan, porsi pelatihan yang diberikan kepada para kontestan cukup banyak. Mulai tehnis memahami bisnis sendiri, mengembangkan usaha, hingga pemasaran. Keseriusan dan konsistensi peserta menghadiri pelatihan, termasuk mengerjakan tugas, menjadi salah satu parameter penilaian.
"Selain itu, kurasi secara mendalam tentang keunikan, kelayakan dan potensi bisnis seluruh usaha yang mendaftar, juga menjadi tolak ukur seleksi," tutur pengusaha Kafe ini.
Yanuar mengungkapkan, peserta terpilih mendapatkan dukungan dari Gekrafs Kota Batu berupa pelatihan, pendampingan dan fasilitas pendanaan untuk pengembangan usaha. Saat ditanya berapa besar budget permodalan yang diberikan, Yanu mengaku ada kisaran puluhan juta.
“Untuk sementara, budget permodalan dan pengembangan masih di kisaran puluhan juta. Namun di tengah jalan jika ada ide brilian, saya yakin investor tidak akan keberatan mengeluarkan dana lebih banyak lagi,” pungkasnya. (*)