KETIK, YOGYAKARTA – Suasana berbeda terlihat pada pelantikan para pengurus DPC Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) Bantul, DPC Peradi Sleman, DPC Peradi Wates dan DPC Peradi Wonosari masa bhakti 2023 -2027.
Tidak seperti lazimnya kegiatan serupa yang dilakukan sebelumnya. Kali ini panitia penyelenggara tidak menggelar perhelatan tersebut di hotel.
Mereka memilih melakukan pelantikan secara outdoor di Kopi Randu Bibis, yang berlokasi di Bangunjiwo, Pajangan, Bantul. Tempat ini berada di perbukitan dengan nuasa pedesaan.
Ketua panitia, Teguh Akbar Ali menyampaikan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil musyawarah cabang yang telah dilaksanakan tanggal 19 Agustus 2023 lalu di The Rich Hotel Yogyakarta.
Sedangkan tema kali ini adalah "Kebersamaan Dalam Kebhinekaaan Menjaga Penegakan Hukum yang Berkeadilan".
Dalam kegiatan ini sebanyak dua ratus pengurus 4 DPC tadi dilantik secara langsung oleh pengurus DPN Peradi yang diwakili oleh Saor Siagian, Muhamad Daud Berueh dan Swardi Aritonang.
Sementara SK dan Pataka masing-masing diberikan kepada Ketua DPC Peradi Kulon Progo Gilang Pramana Seta, Ketua DPC Wonosari A Ismoko Tri Handoyo. Ketua DPC Peradi Sleman Iwan Setiawan serta Ketua DPC Bantul, Wijayakusuma mewakili segenap pengurus DPC lainnya.
Pada kesempatan tersebut advokat Senior Indonesia Kamal Firdaus mengingatkan jangan heboh saat pelantikan saja. Namun semangat para pengurus kemudian menghilang 4 tahun mendatang.
"Untuk itu isilah empat tahun ini, dengan membuat kegiatan yang dibutuhkan oleh para anggota Peradi," pesannya.
Wakil Ketua Umum DPN Peradi Saor Siagian saat memberikan sambutan (Foto: Fajar Rianto/Ketik.co.id)
Ia kemudian menyontohkan, pentingnya kegiatan berupa pembekalan bagi para advokat pasca PKPA. Termasuk mengenai sejarah advokat.
"Jika tidak tahu sejarahnya, maka para advokat bisa jadi kurang paham dan menganggap profesinya ini biasa-biasa saja", jelasnya.
Kamal Firdaus sempat menyinggung kedekatannya secara pribadi dengan sejumlah sosok advokat ternama di Indonesia. Termasuk hubungannya dengan alm. Adnan Buyung Nasution. Ia juga menyentil maraknya organisasi advokat saat ini.
"Kalau melihat realita yang terjadi. Maka yang teriak single bar itu tengah bermimpi. Jadi jangan bicara single bar untuk saat ini," ucapnya.
Kamal Firdaus juga mengaku prihatin dengan sejumlah peristiwa nasional yang belakangan terjadi. Ia berharap adanya sumbangsih dari para advokat untuk bangsa Indonesia ini.
Advokat senior yang tinggal di Yogyakarta ini juga menyebutkan baru pertama kali seorang Saor Siagian mewakili DPN Peradi datang ke Yogkarta. Ia berharap hal ini merupakan pertanda yang baik.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPN Peradi Saor Siagian dalam kapasitasnya mewakili Ketua Umum DPN Peradi Luhut M.P Pangaribuan mengawali sambutannya dengan meneriakkan yel-yel Peradi sebagai Rumah Bersama Advokat.
Ia kemudian mengaku beruntung karena dalam kesempatan tersebut bisa ketemu dengan para advokat dari Yogyakarta khususnya Kamal Firdaus. Sekilas Saor juga mengungkapkan pertama kali kenal Kamal Firdaus saat majalah Tempo di bredel.
Kala itu pengacara yang didatangkan dari daerah ke Jakarta untuk menangani perkara tersebut adalah Kamal Firdaus. Untuk itu ia juga yakin meski dari daerah para advokat lainnya juga bisa berkiprah pada tataran nasional. Saor yang juga dikenal sebagai aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) ini kemudian menyampaikan sejumlah hal menarik lainnya menyangkut profesinya tersebut.
Terpisah Dewan Penasehat DPC Peradi Bantul Fajar Mulia menambahkan. Dirinya menyambut baik, pemilihan tempat yang tidak seperti biasanya tersebut.
"Ini memang berbeda dengan sebelumnya", ujarnya.
Namun menurut Fajar hal tersebut sekaligus menandakan bahwa pengacara itu harus bisa hadir dimana saja. Serta siap membaur dengan berbagai kalangan yang ada. (*)