Fakta Menarik di Balik 3 Srikandi di Pilgub Jatim, Menurut Pakar Unair

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin

18 September 2024 19:30 18 Sep 2024 19:30

Thumbnail Fakta Menarik di Balik 3 Srikandi di Pilgub Jatim, Menurut Pakar Unair Watermark Ketik
Tiga calon pemimpin yang bertarung di Pilgub Jatim. (Ilustrator: Rihad Kumala/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Tiga calon pemimpin perempuan bertarung di Pilgub Jatim 2024 adalah Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini dan Luluk Hamidah, mereka memiliki background yang berbeda untuk berkontestasi di Pilkada Serentak 2024.

Hal ini membuktikan, pemimpin perempuan telah menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak mengenal batasan gender dan bahwa wanita dapat berkontribusi secara signifikan dalam berbagai sektor, membawa perubahan positif yang berdampak luas pada masyarakat.

Dosen Ilmu Politik Fisip Unair, Febby Risti Widjayanto SIP MSc mengungkapkan faktor fenomena tiga srikandi Jatim yang akan berkontestasi pada pilkada mendatang. 

Febby berpendapat ada beberapa penyebab munculnya 3 calon perempuan di Pilgub Jatim. Diantaranya terkait dengan peningkatan keterwakilan perempuan dalam Pilkada Jatim.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi di Jatim. 

IPG Provinsi Jatim pada tahun 2022 mencatatkan nilai 92,08 sementara angka nasional berada di 91,63. Tingginya tren IPG ini turut menunjukkan peningkatan aspirasi yang bermuara menjadi partisipasi politik perempuan, baik aktif maupun pasif. 

“IPG ini juga mengukur partisipasi perempuan dalam aktivitas perekonomian. Artinya, peranan perempuan untuk berdaya secara ekonomi mendorong kemunculan kelas menengah yang memiliki aspirasinya sendiri terhadap perpolitikan daerah,” ujar Febby melalui keterangan tertulis pada Rabu 18 September 2024.

Faktor lainnya adalah peningkatan partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi. Secara nasional, Angka Partisipasi Kasar (APK) perempuan dalam pendidikan tinggi lebih besar, yakni 33,87 persen dibandingkan dengan laki-laki yang berada di angka 29,12 persen.

Hal ini menandakan jumlah perempuan yang memiliki kualifikasi untuk jabatan publik juga semakin banyak.  

Kontestasi tiga pemimpin feminis di Jatim menunjukkan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang setara untuk ikut serta dalam kontestasi jabatan publik selama memiliki kapasitas kepemimpinan yang memadai.

Menurut Febby, hal ini akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemimpin perempuan. 

Febby juga menyoroti sejumlah tantangan yang harus dihadapi pemimpin perempuan. Tiga tantangan utama tersebut adalah sumber daya material, stigma secara kultural, dan beban ganda. 

Febby menjelaskan, pemimpin perempuan seringkali terkendala oleh sumber daya finansial. Mereka memiliki tanggung jawab untuk berdaya secara ekonomi dan memanfaatkan modal sosial yang dimiliki. 

Di sisi lain, stigma yang meragukan kemampuan kepemimpinan perempuan dan beban ganda antara pekerjaan rumah tangga dan karir turut menjadi tantangan tersendiri.

“Langkah untuk mengatasi ini adalah pembagian peran yang adil di dalam rumah tangga serta memperjuangkan kebijakan yang lebih pro pada kesetaraan gender. Seperti penyediaan fasilitas daycare yang lebih terjangkau,” tutur Febby memaparkan solusi. 

Dosen Ilmu Politik itu menyampaikan bahwa fenomena tiga srikandi Jatim merupakan sinyal penyampai pesan yang baik terhadap perpolitikan daerah dan nasional.

Menurutnya, Indonesia akan menyaksikan lebih banyak perempuan menduduki jabatan publik di masa depan. 

Tombol Google News

Tags:

Tiga srikandi Pilgub Jatim Dosen Unair Dosen Fisip Unair Febby Risti Widjayanto SIP MSc 3 calon Pilgub Jatim Khofifah Indar Parawansa Tri Rismaharini Luluk Hamidah