Fakultas Pertanian UB Dampingi Program Rukun Pangan di 4 Kabupaten Jawa Timur

Jurnalis: Sholeh
Editor: Naufal Ardiansyah

12 September 2024 18:19 12 Sep 2024 18:19

Thumbnail Fakultas Pertanian UB Dampingi Program Rukun Pangan di 4 Kabupaten Jawa Timur Watermark Ketik
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya memimpin program Rukun Pangan di lima kabupaten. (Foto: UB)

KETIK, MALANG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya memimpin program Rukun Pangan di lima kabupaten, yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan lokal secara berkelanjutan. 

Pendamping dalam program ini adalah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dengan fokus pada peningkatan kapasitas BUMDesa dan pemberdayaan pelaku usaha pangan di daerah. 

Kabupaten yang menjadi sasaran program ini meliputi Kabupaten Malang, Mojokerto, Blitar, dan Kabupaten Madiun. 

Program pendampingan ini akan dilakukan secara intensif selama 3 bulan mulai bulan Juli hingga September 2024.

Sebagaimana diketahui, program Rukun Pangan merupakan salah satu Program dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur dengan mengadopsi konsep hasil penelitian panjang Prof. Mangku Purnomo, SP., M.Si., PhD, guru besar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. 

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga desa melalui Kios Pangan Kampung (KPK) yang dikembangkan oleh Rukun Pangan sebagai titik distribusi pangan," kata Prof. Mangku Purnomo.

Prof. Mangku menyatakan Kolaborasi tersebut merupakan wujud nyata komitmen untuk membantu masyarkat desa di Jawa Timur meningkatkan ketahanan pangannya secara efisien dan berkelanjutan. Dikatakannya, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya berperan sebagai fasilitator untuk mendampingi program rukun pangan ini.

"Program rukun pangan ini juga melibatkan teknologi digital berupa aplikasi di website untuk memantau kondisi pangan di desa secara real-time, serta memudahkan para pelaku usaha dalam bertransaksi," jelasnya.

Aplikasi tersebut diharapkan dapat mempercepat transaksi sehingga dalam proses bisnis pangan di desa ini bisa menjadi lebih efisien.

Dikatakan Prof Mangku menyampaikan, pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung penuh inisiatif ini dengan menyediakan bantuan keuangan khusus dengan memberikan modal kepada BUMDesa sasaran untuk bisa mengembangkan rukun pangannya.

Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah provinsi untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan memperkuat ekonomi daerah melalui sektor pertanian.

"Dengan pendampingan dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pemerintah desa dalam mengamankan pasokan pangan di Jawa Timur," tegasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Universitas Brawijaya pendampingan Fakultas Pertanian FP UB